55% Remaja Enggak Pernah Dapat Pendidikan Seks. Padahal Pendidikan Seks Itu Butuh, Bukan Tabu!

By Aisha Ria Ginanti, Jumat, 12 Januari 2018 | 11:15 WIB
55% Remaja Enggak Pernah Dapat Pendidikan Seks. Padahal Pendidikan Seks Itu Butuh, Bukan Tabu! (Aisha Ria Ginanti)

Sekolah sebagai tempat terbanyak kita menghabiskan waktu memang punya tanggung jawab untuk memberikan kita pendidikan seks.

Vera Itabiliana juga bilang, selain diselipkan melalui pelajaran, akan lebih baik, kalau pendidikan seks untuk remaja ini diberikan dalam situasi yang santai, hangat dan terbuka.

“Misalnya di sekolah bisa diadakan diskusi kelompok yang dipisahkan antara perempuan dan laki-laki (agar mereka lebih nyaman, tidak malu) untuk saling sharing tentang topik-topik seperti pubertas atau hubungan pertemanan/pacaran yang sehat. Diskusi ini bisa difasilitasi oleh guru BK atau guru yang dekat dengan anak-anak. Isu ini tidak bisa lagi dianggap tabu mengingat semakin meningkatnya kekerasan seksual atau penyimpangan di kalangan anak dan remaja,” ungkap Vera.

(Baca juga: Cara Menanggapi Pelecehan Seksual dari Pacar)

Tapi perlu banget kita tahu juga, menurut Vera, seks itu bukan hanya tanggung jawab sekolah. Jadi kita pun harus mendapatkannya dari orang tua di rumah karena porsi paling besar tetap ada di tangan orang tua.

Untuk itu kita perlu berani untuk bertanya atau memulai obrolan tentang hal-hal seksual dengan ortu kalau memang kita penasaran banget.

Obrolan seks bisa berangkat dari mana aja, kita enggak perlu mengatur waktu atau tempat khusus. Bisa dilakukan secara spontan kalau kita memang lagi bingung terhadap sesuatu.

Misalnya soal mentruasi, soal ciuman, soal hubungan seks dan lainnya. Atau saat kita menemukan adegan dewasa ketika nonton bareng ortu. Dari pada jadi awkward, kita bisa langsung menanyakannya, lho, pada ortu.

Tapi kita enggak boleh hanya menanyakan atau sekedar tahu tentang prosesnya doang. Misalnya proses tentang hubungan seks, menstruasi atau cowok mimpi basah.

Kita juga perlu tahu mengenai efeknya pada tubuh kita, atau akibatnya kalau kita melakukan hubungan seks. Dengan begini kita bisa belajar dampak buruknya dan punya kuasa atau kemampuan untuk mengindarinya.

Lalu gimana kalau ortu kita menganggapnya masih tabu dan menghindari pertanyaan kita atau justru kita malah diomeli gara-gara bertanya kayak gitu?

Karena enggak bisa dipungkiri masih banyak orang tua yang menganggap hal ini tabu.

“Cari sumber lain yang lebih dewasa dan dipercaya seperti kakak atau guru. Atau cari sumber yang dapat dipercaya seperti situs-situs terpercaya yang membahas isu-isu tersebut. Mereka juga dapat menemui psikolog jika diperlukan,” jelas Vera.

Nah, tentunya kamu bisa mencari jawaban tentang pertanyaan seputar seks di website , girls

Klik langsung untuk cari tahu segala sesuatu tentang vagina, payudara, menstruasi, dan tema seks lainnya.

Yang penting jangan biarkan kurangnya pendidikan seks yang kita terima bikin kita jadi punya pemahaman yang ‘sesat’ masalah ini.

Pendidikan seks itu bukan hal yang tabu untuk dibahas, tapi justru penting untuk dibahas biar kita makin pintar, bisa menjaga diri dan punya kuasa atas diri kita dengan baik.