84% Murid di Indonesia Pernah Mengalami Kekerasan di Sekolah. Kenapa Angkanya Begitu Tinggi?

By Aisha Ria Ginanti, Rabu, 28 Februari 2018 | 05:32 WIB
84% Murid di Indonesia Pernah Mengalami Kekerasan di Sekolah. Kenapa Angkanya Begitu Tinggi? (Aisha Ria Ginanti)

(Cari tahu juga tentang 6 Tipe Bullying Yang Sering Dialami Oleh Remaja)

Anak korban kekerasan di sekolah bisa mengalami banyak efek negatif.

Selain sakit secara fisik, dia juga akan mengalami sakit psikologis.

Bahkan bisa hingga stres besar, depresi, bahkan sampai bunuh diri.

“Konsekuensi dari tidak mengatasi kekerasan terhadap anak di Indonesia sangat buruk.

Anak yang menjadi korban kekerasan fisik, seksual dan emosional kerap menderita konsekuensi jangka panjang, termasuk kondisi fisik dan psikologis.

Bahkan kita tahu bahwa banyak pelaku juga merupakan korban kekerasan saat mereka kanak-kanak,” kata Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia Gunilla Olsson seperti yang dilansir oleh UNICEF Indonesia.

(Baca juga tentang Fakta Ilmiah Dan Dampak Kekerasan Bullying Pada Manusia)

Menurut Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ,Sukiman, masih tingginya angka kekerasan di sekolah disebabkan oleh masih banyak yang menganggap kalau itu adalah salah satu cara mendidik yang benar.

"Ada yang masih menganggap bahwa itu bagian dari pendidikan. Bahwa pendisiplinan itu melalui kekerasan," katanya, seperti dilaporkan oleh Kompas.com

Menurut beberapa pengamat pendidikan, hal ini terjadi karena kurikulum sekolah yang jauh lebih mementingkan IQ (Intelligence Quotient) daripada EQ (Emotional Quotient).

Menurut Wikipedia, IQ atau kecederdasan intelektual adalah kecerdasan yang mencakup sejumlah kemampuan seperti menalar, merencanakan, memecahkan masalah,  berpikir abstrak , memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar. Atau lebih berhubungan dengan kecerdasan kognitif.

Sedangkan EQ, berdasarkan Wikipedia didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi diri dan orang lain di sekitarnya.