Namun ada juga yang bilang enggak akan memilih pemimpin yang beda agama, tapi enggak masalah kalau dimpimpin oleh yang beda agama.
“Aku pribadi enggak memilih calon pemimpin yang beda agama dengaku karena ajaran agamaku menganjurkan milih pemimpin yang seiman.
Tapi kalau harus dipimpin oleh pemimpin yang beda agama, aku enggak masalah.
Namanya juga demokrasi, yang menang suara terbanyak, dia yang berhak jadi pemimpin.” Renanda (16), SMAN 2 Bogor.