Setelah tumbuh dan dipanggang, biji semangka merupakan sumber nutrisi yang kaya vitamin B, magnesium, dan protein.
Biasanya, biji semangka ditaburkan di salad atau ditambahkan ke campuran jejak biji, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering.
Satu cangkir penuh biji kering memiliki 40 gram lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda yang dipercaya mampu mengurangi kolesterol darah, serta terdapat kandungan asam lemak omega-6 yang bisa mengurangi tekanan darah.
Karena satu ons biji semangka memiliki 160 kalori, satu cangkir bisa menambah 600 kalori ke asupan harian, dan hal ini disarankan, lho.
Terlepas dari isinya, rasa biji semangka mirip dengan biji bunga matahari yang tumbuh, meskipun bentuknya enggak setebal dan serenyah biji bunga matahari.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini 5 Tanda yang Menunjukkan Ginjal Kita Rusak!
Bagaimana biji semangka bisa dimakan?
Tunas adalah metode yang paling umum digunakan untuk memecahkan cangkang hitam keras yang menahan banjir nutrisi.
Dibutuhkan beberapa hari bagi biji semangka untuk retak secara alami.
Merendam benih dalam air dan membiarkannya semalaman selama beberapa hari menghilangkan lapisan hitam dan lapisan dalam.
Hal itu membuat biji dapat disaring dan diletakkan di bawah sinar matahari.
Biji dapat dimasukkan ke dalam oven pada 325 derajat Fahrenheit selama sekitar 15 menit atau lebih.
Biji-biji itu pun menjadi renyah dan renyah untuk dimakan, walaupun sebenarnya ada sedikit penurunan kandungan gizi yang terkandung di dalamnya.
Dengan menambahkan sedikit minyak zaitun dan garam laut, biji semangka justru bisa menjadi camilan sehat!
Bahkan, di Afrika Barat, biji semangka dibuat menjadi minyak yang disebut minyak otanga atau minyak kalahari yang digunakan untuk memasak, atau bisa juga dibubuhkan pada salad. (Tribunnews.com)
Baca Juga: Meski Udah Putus, Verrell Bramasta Undang Natasha Wilona Lebaran di Rumahnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menelan Biji Semangka, Apakah Berbahaya bagi Kesehatan? Begini Penjelasannya!
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR