CewekBanget.ID - Selama masa karantina di rumah akibat imbauan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menghadapi pandemi COVID-19, mungkin sudah banyak hal yang kita lakukan untuk mengusir kebosanan dan mengisi waktu.
Beberapa aktivitas yang lazim dilakukan selama karantina antara lain berolahraga, membeli tanaman rumahan, mempelajari skill baru, dan bermedia sosial di berbagai platform.
Salah satu platform yang paling populer digunakan di masa ini adalah TikTok, dengan variasi tantangan yang seru dan bisa melibatkan banyak orang sehingga membuat kita lebih aktif berpartisipasi dan terhubung dengan orang lain.
Baca Juga: Ini Tutorial dan Tips Makeup Hacks Viral a la TikTok, Hasilnya?
Nah, rupanya karena itulah TikTok disebut bermanfaat bagi kesehatan mental oleh para ahli, lho.
TikTok di Masa Karantina
Imbauan physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan kita berdiam diri di rumah selama pandemi COVID-19 membuat pola aktivitas kita juga berubah.
Aktivitas dunia maya pun menjadi salah satu cara yang digunakan sebagian orang untuk mengisi waktu di rumah, misalnya dengan melaksanakan tantangan di platform TikTok.
Dilansir dari Kompas.com, sebuah riset terbaru yang dilakukan situs Audley Villages mengungkapkan sejumlah aktivitas paling populer yang dilakukan orang-orang selama masa karantina, salah satunya adalah bermain TikTok.
Manfaat Bagi Kesehatan Mental
Benarkah melakukan tantangan TikTok, seperti Dolly Parton Challenge yang merupakan salah satu tantangan paling populer di platform tersebut, bisa membawa dampak positif terhadap kesehatan mental?
Dilansir dari Kompas.com, psikolog klinis Dr. Julie Smith mengungkapkan, "Tantangan-tantangan yang ada bisa menjadi cara positif untuk seseorang merasa terhubung dengan orang lain dan merasakan kebahagiaan dengan bergabung di permainan tersebut."
Smith yang juga memiliki setengah juta pengikut di akun TikTok-nya menambahkan, yang terpenting adalah menjadikan TikTok dan platform media sosial lainnya sebagai media bersenang-senang, bukan justru membandingkan diri dengan orang lain secara enggak sehat dan membuat seseorang menilai dirinya lebih buruk daripada sebelumnya.
Baca Juga: 5 Challenge di TikTok yang Bisa Dilakukan Selama #DiRumahAja Biar Enggak Bosan!
Partisipasi Aktif di Media Sosial
Sementara itu, temuan penelitian yang dilakukan Profesor Sarah Coyne dari Brigham Young Universtiy selama 8 tahun mempelajari efek media sosial terhadap kesehatan mental seseorang menunjukkan, efek kesehatan mental enggak berpaku pada seberapa banyak kita menggunakannya, melainkan bagaimana kita menggunakannya.
Menurutnya, tantangan TikTok termasuk ke dalam partisipasi aktif, sebuah hal yang krusial dalam bermedia sosial bagi seseorang, karena artinya orang tersebut perlu mengunggah suatu konten, berkomentar dan berinteraksi, bukan hanya memantau lini masanya.
"Koneksi sangat penting untuk dibangun di tengah masa pandemi seperti saat ini, dan media sosial menjadi salah satu cara utama untuk menjangkau orang lain," ujar Coyne.
Baca Juga: Seleb Indonesia Self-Quarantine di Luar Negeri #HadapiCorona!
Namun, sama seperti Smith, Coyne juga mengingatkan agar pengguna media sosial seperti TikTok tetap memahami tujuan dari tantangan yang dilakukannya, yakni untuk hiburan dan terhubung dengan orang lain.
"Jangan terjebak dengan membandingkan diri dengan orang lain, misalnya membandingkan likes pada unggahan yang kamu buat atau followers akun," kata Coyne.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR