CewekBanget.ID - Siapa yang jadi gemar memasak setelah menjalani waktu karantina yang lama di rumah, girls?
Sadar atau enggak, saat memasak, tubuh kita mengalami efek seperti sedang terapi untuk kesehatan mental, lho!
Pasalnya, memasak membuat kita terhindar dari stres, kecemasan, dan depresi akibat pandemi COVID-19.
Apa saja manfaat memasak bagi kesehatan mental?
Baca Juga: Coba Resep Menu Sarapan a la McDonald's Ini untuk #WaktuBerkualitas!
Pelepas Stres Akibat Pandemi
Kegiatan memasak dijadikan rekomendasi oleh terapis sebagai upaya relaksasi yang baik untuk mengatasi tekanan mental.
Kadang-kadang, memasak bahkan dimasukkan ke dalam program perawatan, jadi individu didorong untuk berlatih memasak sendiri agar fokus pada sesuatu yang positif.
Memasak juga membantu kita mengembangkan hobi baru yang menyenangkan, sambil mengembangkan keterampilan di saat yang bersamaan.
Kita cenderung merasa lebih tertarik saat mengikuti berbagai resep maupun bereksperimen dengan ragam masakan sehari-hari.
Selain itu, ada pula sejumlah manfaat lain dari memasak.
Baca Juga: 4 Menu Sahur Ini Bisa Dimasak di Rice Cooker. Praktis untuk Anak Kos!
Makanan Sehat dan Bernutrisi
Saat memasak untuk diri sendiri, kita bisa memilih untuk menggunakan bahan-bahan yang baik untuk kesehatan otak, seperti makanan yang mengandung asam amino, asam lemak omega-3, vitamin B, seng dan magnesium yang dapat menyehatkan pikiran.
Selain itu, kita juga bisa menambahkan makanan anti-inflamasi seperti buah, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang dapat melindungi otak dari penurunan kognitif dan demensia.
Sebagai bonus, makanan ini menurunkan stres oksidatif, menurunkan peradangan, meningkatkan gula darah dan menurunkan kemungkinan mengembangkan sindrom metabolik.
Mempererat Hubungan dengan Orang Tersayang
Coba memasak bareng anggota keluarga yang lain deh, girls.
Saat kita saling membantu ketika memasak, komunikasi dan kerja sama untuk menghasilkan makanan yang enak dan tepat waktu dapat mempererat hubungan kita dengan satu sama lain pada saat makan.
Memasak juga membantu orang mempelajari manajemen konflik, karena sebuah keluarga mungkin harus berkompromi pada selera.
Perhatian Penuh
Memasak membuat kita harus fokus saat harus mengiris bahan berupa sayuran atau bumbu, mencium aroma makanan dan mengamati warna bahan yang dimasak.
Dengan cara ini kita enggak akan terlalu memikirkan masa lalu atau masa depan.
Aktivitas ini mengalihkan kita dari masalah dan membantu kita menyelesaikan tugas kecil, sehingga mendorong kita untuk bersikap proaktif.
Baca Juga: Self Quarantine Enggak Menghalangi Kita Buat Melakukan 5 Hobi Ini. Tetap #WaktuBerkualitas!
Aktivitas Fisik
Memasak membutuhkan banyak aktivitas fisik untuk memotong, mengaduk, dan menambahkan bahan.
Meskipun enggak sebanding dengan olahraga teratur, itu pasti membantu kita keluar dari gaya hidup yang monoton, sekaligus juga membuat pilihan makanan sehat.
Terapi memasak juga memberikan stimulasi mental bagi orangtua, para penyandang disabilitas, dan orang yang mengalami gangguan mental karena akan memberi mereka rasa kebebasan dan kepemilikan atas apa yang akan mereka makan.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR