Terlalu Sering Baca Berita Negatif? Jadi Korban Doomscrolling Nih!

Salsabila Putri Pertiwi - Minggu, 02 Agustus 2020 | 15:10
 
Drama 'Love Signal'
foto : Netflix

Drama 'Love Signal'

"Tampak tidak masuk akal bahwa orang akan mengonsumsi berita negatif di media untuk membantu mereka mengatasi perasaan kelebihan atas semua hal negatif di dunia. Namun itu adalah sifat dari gangguan kecanduan," ujar Hokemeyer.

Lanjutnya, doomscrolling adalah gangguan yang membuat ketagihan dan terjadibukan berdasarkan logika, tetapi melalui dorongan primer yang berasal dari bagian paling primitifpada otak kita yang dikenal sebagai sistem limbik.

Hal itu merupakansekelompok struktur yang saling berkaitan di dalam otak yang bertanggung jawab atas respon perilaku dan emosional seseorang.

"Mereka dengan gangguan doomscrolling pada satu titik akan mencari informasi terkait peristiwa negatif secara online untuk memberi mereka kenyamanan," kata Hokemeyer, "Itu memberi mereka rasa kendali atas hidup mereka dan melibatkan kembali kecerdasan mereka."

Jadi, di saat kita berpikir kitamendapat ketenangan dari berbagai fakta, apa yang sebenarnya didapat adalah gangguan hiperaktif dari reaksi emosionalkita.

DampakDoomscrolling

Dampakdari proses doomscrollingadalah hal tersebut mengendalikan dan membuat kita tersesat dalam siklus kegelisahan.

Rasa gelisah akan berada di luar kendali di dunia yangenggak aman, penuh bencana, dan berbahaya.

Tapi di sisi lain,doomscrollingjuga memiliki nilai potensial yang memungkinkan kita untuk menguji dan mengonfirmasi kecemasan.

Karena kita menghabiskan banyak waktu selama pandemi dengan meredam ketakutan dan berusaha bertindak seperti biasa, berita atau informasi negatif jadi seakan menegaskan ketakutan yang selama ini kita rasakan.

Dengan demikian, alih-alih menghancurkan kita, hal-hal negatif yang kita lihat di internet dapat memberi kita pengalaman menguasai diri dan mengatasi stres.

Editor : CewekBanget

Baca Lainnya



PROMOTED CONTENT

Latest