Matikan Alat Elektronik yang Enggak Dipakai
Masih suka meninggalkan kamar dengan lampu menyala? Sebaiknya hentikan, ya!
Menghemat energi itu penting untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan karena berarti kita juga meminimalisir pembakaran batubara yang berasal dari fosil, dan menjadi sumber energi kebanyakan pembangkit listrik yang enggak dapat diperbaharui.
Jadi biasakan untuk mematikan lampu serta berbagai peralatan elektronik yang sedang enggak digunakan ya, girls.
Memilih Baju
Siapa diantara kita yang gemar membeli berbagai jenis pakaian yang trendy dan praktis dari produk fast fashion, nih?
Enggak disadari, industri fashion tenyata termasuk salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia.
Melansir dari Tree Clicks, industri fashion masih menyumbang polusi air, sampah beracun, juga sisa bahan yang menumpuk, belum lagi fast fashion yang menimbulkan sampah akibat produksi busana besar-besaran dalam waktu singkat.
Nah, jadi mulai sekarang belilah baju yang benar-benar bakal kita kenakan serta pertimbangkan jangka waktu penggunaan dan bahan pembuatan bajunya, ya.
Atau kita juga bisa lho, membeli pakaian secondhanded yang enggak jarang masih dalam kondisi bagus dengan harga miring.
Baca Juga: 8 Negara dengan Gaya Hidup Paling Murah di Dunia. Ada Indonesia?
Tas Belanja
Kita pasti sudah enggak asing dengan metode sustainable lifestyle yang satu ini, karena sebagian kota sudah menghentikan penggunaan kantong plastik di berbagai tempat perbelanjaan.
Sudah waktunya kita membudayakan penggunaan kantong belanja yang lebih ramah lingkungan dan bisa digunakan berkali-kali sehingga enggak berakhir menjadi sampah.
Enggak punya tas belanja? Kita bisa kok, membuat sendiri kantong atau tas belanja dengan memanfaatkan kaus bekas yang dijahit atau sekadar diikat pada bagian bawahnya.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR