CewekBanget.ID - Pernah mendengar kata 'bipolar', girls?
Mungkin masih ada dari kita yang salah paham dengan pengertian bipolar dan mengira hal ini sekadar istilah bagi orang dengan perubahan mood (mood swing) atau perubahan karakter yang mendadak.
Supaya enggak keliru, kenal lebih jauh tentang gangguan bipolar atau bipolar disorder, yuk!
Dilansir dari Kompas.com, ini fakta tentang gangguan bipolar yang wajib kita ketahui:
Baca Juga: Luangkan Waktu untuk Me Time, Bagus Banget Buat Kesehatan Mental!
Bipolar
Bipolar adalah salah satu jenis gangguan mental yang berhubungan dengan perubahan suasana hati ekstrem.
Dilansir dari Mayo Clinic, perubahan suasana hati yang dialami oleh penderita bipolar mencakup emosi tertinggi yaitu sangat senang (fase manik atau hipomanik untuk yang lebih ringan) dan terendah yaitu sangat murung (depresi).
Gejala kondisi ini bisa bertolak belakang dengan urutan manik-depresi yang diharapkan, apalagi kejadian manik atau hipomanik bisa hampir enggak terdeteksi.
Selain itu, pada fase depresi hal itu sering kali dianggap sebagai penyakit lain.
Penyalahgunaan narkoba pun ditengarai bisa jadi alasan sulitnya mendiagnosis kondisi mental ini.
Baca Juga: Bisa Berpengaruh ke Kondisi Kulit, Ini Dampak Buruk Stres yang Harus Diwaspadai!
Menurut WebMD, 50% orang dengan gangguan bipolar harus mendatangi 3 tenaga profesional hingga akhirnya mendapat diagnosis yang tepat, yang berarti perawatan gangguan bipolar bisa jadi terlambat.
Padahal, gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup dan hampir tiap episodenya enggak bisa diprediksi.
Dengan kata lain, hal ini memungkinkan seseorang kesulitan beraktivitas karena perubahan suasana hati dan keterlambatan perawatan bisa berakibat buruk, apalagi penyebab kondisi ini enggak diketahui secara pasti.
Para ilmuwan yang mempelajari kondisi ini juga setuju bahwa enggak ada penyebab tunggal dari gangguan bipolar.
Dikutip dari National Institute of Mental Health (NIMH) beberapa faktor risiko berikut merupakan penyebab gangguan bipolar.
Struktur dan Fungsi Otak
Beberapa penelitian menunjukkan otak dari penderita gangguan bipolar berbeda dengan struktur otak normal atau gangguan mental lain.
Para ahli percaya gangguan bipolar disebabkan oleh gangguan pada sirkuit otak tertentu.
Enggak hanya itu, fungsi zat kimia otak yang disebut neurotransmitter juga berpengaruh pada kondisi ini.
Genetik
Selain terkait pada struktur dan fungsi otak, beberapa penelitian juga menemukan bahwa gangguan bipolar terkait dengan genetik.
Para peneliti menemukan bahwa orang dengan gen tertentu lebih mungkin mengembangkan gangguan bipolar.
Meski begitu, studi tentang kembar identik dan bipolar menunjukkan hal berbeda, yakni jika seseorang yang kembar mengalami gangguan bipolar, belum tentu saudaranya mengalami hal yang sama, meski berpeluang besar.
Padahal, kembar identik berbagi semua gen yang sama.
Baca Juga: Bagus Bagi Kesehatan Mental, Jangan Lagi Memendam Tangis Ya!
Riwayat Keluarga
Penelitian tentang kaitan gen dan bipolar juga menunjukkan adanya riwayat keluarga yang bisa jadi faktor risiko.
Sebuah penelitian dilakukan di John Hopkins University.
Hasilnya, ditemukan bahwa gangguan bipolar II terjadi paling umum pada orang dengan riwayat keluarganya juga mengembangkan bipolar I dan II.
Lingkungan dan Gaya Hidup
Penelitian lain menunjukkan bahwa kondisi ini juga terkait dengan lingkungan dan gaya hidup.
Para peneliti menemukan anak-anak dengan orang tua bipolar sering dikelilingi oleh stres lingkungan yang signifikan dan mungkin terkait perubahan suasana hati yang terjadi pada orang tua mereka.
Meski enggak selalu mengembangkan gangguan bipolar, anak-anak tersebut bisa mengembangkan gangguan mental lain, misalnya ADHD, depresi berat, skizofrenia, atau penyalahgunaan narkoba.
(*)
Baca Juga: Memasak Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ajaib Banget Ya!
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR