CewekBanget.ID - Tanggal 16 November diperingati sebagai International Day of Tolerance atau Hari Toleransi Internasional.
Menurut situs resmi UNESCO, tanggal ini dipilih untuk memperingati Hari Toleransi Internasional berdasarkan hasil kesepakatan dari Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1995.
Sebenarnya apa latar belakang dan tujuan hari peringatan ini?
Dan juga, apa yang harus kita lakukan di Hari Toleransi Internasional ini? Intip selengkapnya, yuk!
Baca Juga: Toleransi Tinggi, 5 Seleb Muda Ini Ikut Rayakan Lebaran Meski Bukan Muslim!
Hari Toleransi Internasional
International Day of Tolerance atau Hari Toleransi Internasional diperingati setiap tahun pada 16 November.
Tanggal 16 November dipilih dari hasil kesepakatan dari Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1995, yang menyepakati pengadopsian Resolusi 51/95 sebagai dasar dari penetapan Hari Toleransi Internasional.
Langkah ini juga diikuti dengan pengadopsian Declaration of Principles on Tolerance yang telah disepakati sebelumnya oleh negara-negara anggota UNESCO pada 16 November 1995.
Latar Belakang
Dikutip dari laman resmi PBB, pada peringatan ulang tahun ke-50 yang jatuh pada 16 November 1995, negara-negara anggota UNESCO mengadopsi Declaration of Principles on Tolerance.
Salah satu poin dalam deklarasi tersebut adalah penegasan bahwa toleransi merupakan suatu bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap keragaman budaya dunia yang kaya, serta beragam bentuk ekspresi yang dimiliki manusia.
Toleransi juga mengakui hak asasi universal manusia dan kebebasan fundamental orang lain, sebab manusia pada dasarnya beragam, dan hanya toleransi yang dapat menjamin kelangsungan hidup komunitas yang beragam itu di setiap wilayah di dunia.
Deklarasi tersebut juga menggolongkan toleransi enggak hanya sebagai kewajiban moral, tetapi juga sebagai kewajiban politik dan hukum bagi individu, kelompok, serta negara.
Deklarasi ini menekankan bahwa negara harus menyusun undang-undang baru bila diperlukan untuk memastikan kesetaraan perlakuan dan kesempatan bagi semua kelompok dan individu dalam masyarakat.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Keberagaman Gender di Tempat Kerja Ternyata Dapat Meningkatkan Produktivitas, lho!
Tujuan
Sementara itu, dilansir dari toleranceday.org, inti peringatan Hari Toleransi Internasional adalah untuk merayakan keberagaman dan toleransi dalam wujud nyata.
Selain itu, Hari Toleransi Internasional bertujuan untuk memastikan bahwa semua orang memahami pentingnya memberi ruang bagi pendapat satu sama lain.
Opini atau ide seringkali enggak dapat diterima atau bahkan berseberangan.
Namun untuk mencoba untuk memahami perspektif orang lain, mengembangkan dialog, dan membangun saling pengertian adalah tugas setiap orang.
Pada akhirnya akan mencapai tatanan hidup berdampingan secara damai.
Seperti disampaikan UNESCO, pendidikan toleransi harus bertujuan melawan pengaruh yang menyebabkan ketakutan dan pengucilan orang lain, serta harus membantu generasi muda mengembangkan kapasitas untuk penilaian independen, pemikiran kritis dan penalaran etis.
Melawan Intoleransi
Dikutip dari laman resmi PBB, intoleransi bisa dilawan dengan beberapa cara.
Dari segi hukum, pemerintah bertanggung jawab untuk menegakkan hukum yang berlandaskan hak asasi manusia, untuk melarang dan menghukum penyebaran kebencian dan diskriminasi, serta untuk memastikan akses yang sama dalam penyelesaian sengketa.
Sedangkan dari aspek pendidikan, hukum diperlukan tetapi enggak cukup untuk melawan intoleransi, jadi penekanan yang lebih besar perlu ditempatkan pada pendidikan yang lebih banyak dan lebih baik.
Untuk akses informasi, cara paling efisien untuk membatasi pengaruh para penyebar kebencian adalah dengan mempromosikan kebebasan pers dan pluralisme pers, agar publik dapat membedakan antara fakta dan opini.
Kita juga bisa mulai dari kesadaran individu bahwa intoleransi akan melahirkan intoleransi lainnya sehingga ntuk melawan hal itu, individu harus menyadari hubungan antara perilaku mereka dan lingkaran setan ketidakpercayaan dan kekerasan dalam masyarakat.
Terakhir, dari kepekaan sosial, masyarakat enggak boleh menunggu pemerintah dan institusi untuk mengambil tindakan ketika dihadapkan pada eskalasi intoleransi yang terjadi di sekitarnya, sebab masyarakat adalah bagian dari solusi melawan intoleransi.
Sebagai remaja kita wajib toleransi ya, girls. Toleransi paling simpel yang bisa kita lakukan adalah menghargai dan enggak menjelekan kesukaan orang lain.
Sebagai contoh, teman kita adalah fans kpop. Kalau kita enggak suka kpop, lebih baik enggak perlu berkomentar buruk ya, girls.
Toleransi akan membuat dunia lebih damai. Percaya, deh!
(*)
Baca Juga: Intoleransi Mengancam, Saatnya Generasi Muda Harus Ambil Peran!
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR