Beberapa orang yang terinfeksi tidak merasakan gejala atau bisa disebut asimptomatik, kondisi tersebut membuat penyebaran virus semakin sulit terdeteksi.
Untuk mengatasi hal tersebut, kita disarankan tidak memegang bagian wajah, seperti mulut, hidung, dan mata sebelum memastikan kebersihan tangan. Sebab, virus dapat menempel di telapak tangan atau jari dan masuk lewat saluran pernapasan atau mata.
Untuk menjaga tangan tetap bersih dan steril dari virus, kita bisa mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Akan tetapi, dalam kondisi terdesak, misalnya di kendaraan umum atau tempat yang tidak memungkinkan untuk mencuci tangan, kita bisa menggunakan hand sanitizer.
Meskipun demikian, ada beberapa hal yang mesti kita perhatikan saat memilih dan menggunakan produk sanitasi ini. Salah satunya, hand sanitizer harus memiliki kandungan alkohol minimal 60 persen.
Melansir dari situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), hand sanitizer kemungkinan tidak efektif jika tangan sangat kotor atau berminyak. Jika tangan berminyak, kita disarankan mencuci tangan dengan sabun dan air.
Mengutip dari Kompas.com (6/12/2020), banyak penelitian menemukan, pembersih dengan konsentrasi alkohol 60-90 persen lebih efektif dalam membunuh kuman dibandingkan dengan yang berkonsentrasi lebih rendah atau non-alkohol.
Hand sanitizer wajib berstandar kesehatan
CDC juga merekomendasikan untuk menghindari pembersih tangan berbasis alkohol yang tidak disetujui otoritas atau Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Nah, selain itu saat menggunakan hand sanitizer, ada tiga hal yang tidak boleh dilakukan.
Baca Juga: Pengin Bikin Masker Kain Sendiri? Intip Cara Membuatnya, Yuk!
Penulis | : | None |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR