CewekBanget.ID - Marah merupakan salah satu bentuk emosi selain sedih, bahagia, dan kecewa. Marah sendiri adalah salah satu respons emosi saat harapan enggak terpenuhi ya, girls.
Saat ada pemicu kemarahan, bagian otak bernama amigdala akan mengirimkan sinyal yang mengaktifkan respons stres.
Lantas, bagian otak lain yakni korteks prefrontal rasional akan menilai ancaman tersebut.
Setelah itu baru diputuskan apakah seseorang perlu respons yang meledak-ledak atau emosional.
Tapi, terkadang pusat otak yang mengontrol emosi langsung bereaksi dengan marah sebelum otak rasional mengevaluasi biang kemarahan.
Sesekali marah karena suatu hal yang luar biasa umumnya normal, tapi kita perlu waspada apabila marah sudah menjadi kebiasaan.
Baca Juga: Hati-hati! Ini 4 Dampak Buruk Marah Berlebihan Bagi Kesehatan
Terutama apabila respons kemarahan terjadi kurang dari 60 detik, susah menahan amarah, marah intens muncul beberapa kali sehari, memicu perilaku kasar, sampai memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Marah berlebihan tersebut bukan hanya merusak kehidupan sosial, tapi juga dapat berbahaya bagi kesehatan. Hati-hati, ya!
Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Bahaya marah berlebihan dapat mengganggu kesehatan jantung.
Menurut ahli, kemungkinan seseorang terkena serangan jantung meningkat berlipat ganda dalam dua jam setelah marah sampai meledak-ledak.
Selain itu, orang pemarah cenderung memiliki risiko dua kali lipat lebih sering terkena penyakit jantung koroner ketimbang orang yang tidak mudah marah.
Namun, kebiasaan menahan marah juga dapat menyebabkan penyakit jantung.
Jadi untuk menjaga kesehatan jantung, latih kemampuan diri dalam mengelola emosi dengan sehat mulai sekarang.
Meningkatkan Risiko Stroke
Kebiasaan suka marah juga punya efek negatif meningkatkan risiko stroke.
Satu studi menemukan, orang yang marah berisiko tiga kali lebih tinggi terkena stroke dalam rentang waktu dua jam setelah emosi meledak-ledak.
Efek buruk marah juga dapat meningkatkan risiko enam kali lipat terkena stroke karena aneurisma pecah bagi penderita yang punya riwayat masalah pembuluh darah ini.
Baca Juga: Jangan Ditahan, Begini 3 Cara Mengeluarkan Emosi Secara Positif!
Menurunkan Daya Tahan Tubuh
Dampak buruk marah yang enggak boleh disepelekan adalah penurunan daya tahan tubuh.
Satu penelitian bahkan menyebut, orang sehat yang hanya mengingat-ingat kejadian yang memicu marah, tingkat antibodinya yang dapat melawan infeksi dapat menurun selama enam jam.
Temuan studi ini bisa menjadi pijakan efek buruk marah yang merusak daya tahan tubuh.
Agar tubuh enggak mudah sakit, coba asah kemampuan menenangkan diri saat menghadapi beragam pemicu amarah, yuk.
Memperburuk Gangguan Kecemasan
Bagi orang dengan gangguan kecemasan, kemarahan dan kecemasan berjalan beriringan.
Menurut studi, bahaya marah yang enggak terkontrol dapat memperburuk gangguan kecemasan penderita.
Pasalnya, marah dapat memicu konflik yang dapat memicu kecemasan menjadi semakin parah.
Merusak Paru-Paru
Enggak hanya merokok, efek marah ternyata juga dapat merusak kesehatan paru-paru, lho!
Sebuah penelitian diadakan untuk mengamati kaitan antara tingkat kemarahan dan kondisi paru-paru.
Hasilnya, orang yang cenderung mudah marah dan berkonflik memiliki kualitas paru-paru yang lebih buruk.
Menurut para ahli, peningkatan hormon stres saat marah dapat memicu peradangan di saluran pernapasan.
Menahan amarah dapat merusak kesehatan; tapi sebaliknya, mudah marah juga dapat berdampak buruk untuk fisik dan mental.
Untuk mengontrol pikiran rasional agar enggak marah berlebihan, coba beberapa langkah mengendalikan amarah yang dimulai dengan menarik napas dalam-dalam saat marah.
Lalu, bangkitkan ketenangan fisik dengan cara merilekskan rahang dan membuka kepalan tangan.
Selain itu, latih jiwa belas kasih dan selalu tanyakan kepada diri sendiri sebelum marah meledak-ledak.
(*)
Baca Juga: 5 Cara Ngasih Tahu Pacar Kalau Kita Butuh Ruang Sendiri Tanpa Bikin Dia Marah
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR