Tanda dan Contoh Toxic Positivity
Toxic positivity dapat dikenali ketika kita menutupi perasaan kita yang sebenarnya, menolak perasaan dan emosi tertentu, merasa bersalah ketika kita enggak berpikir positif, mengabaikan perasaan orang lain dengan menyuruh mereka agar merasa lebih baik, mengatakan bahwa situasinya bisa saja menjadi lebih buruk dan memaksa mereka untuk bersyukur, dan sebagainya.
Selain itu, kita mungkin secara sadar atau enggak sadar pernah mendengar atau bahkan mengatakan kalimat yang dapat menjadi toxic positivity.
Kalau kita pernah mendengar kalimat seperti, "Enggak usah dipikirkan, stay positive!" "Kita enggak boleh gagal," "Kalau aku saja bisa, kenapa kamu enggak?" dan sebagainya, itulah yang dimaksud dengan toxic positivity.
Memang terdapat perdebatan dan perbedaan pendapat mengenai apa saja yang merupakan bentuk toxic positivity, tapi jika hal-hal tersebut membuat kita enggak mau menerima perasaan negatif dan meremehkan orang lain yang memiliki emosi berbeda dari kita, berarti rasa positif yang berusaha kita miliki justru enggak sehat, girls.
Baca Juga: Gaya Hidup Minimalis Tuh Bermanfaat Lho. Pasti Bikin Lebih Bahagia!
Source | : | Healthline,Very Well Mind |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR