Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat Saat Pandemi, Apa Sebabnya?

Siti Fatimah Al Mukarramah - Senin, 08 Maret 2021 | 18:39
 
Ilustrasi kekerasan berbasis gender online (KBGO)
mediaandsociety.org

Ilustrasi kekerasan berbasis gender online (KBGO)

CewekBanget.ID - Setiap tanggal 8 Maret, seluruh perempuan di dunia merayakan International Women's Day.

Dengan adanya perayaan ini dari tahun ke tahun, kita sebagai perempuan seharusnya sudah bisa lebih leluasa untuk melakukan apapun yang diinginkan, tanpa khawatir menjadi korban kekerasan.

Ironinya, sampai saat ini, perempuan dan kelompok minoritas masih mengalami kekerasan sistematis. Terlebih selama pandemi COVID-19.

Dalam Catatan Tahunan (CATAHU) 2021, yang disusun Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan (KtP) sepanjang tahun 2020 aja mencapai 299.911 kasus!

Sebenarnya jumlah laporan kasus ini turun sebesar 31% dari tahun sebelumnya. Tapi, tindakan kekerasan terhadap perempuan enggak berkurang.

Baca Juga: 5 Kesalahan Pakai Celana Dalam yang Bisa Bahayakan Vagina. Harus Tahu!

Angkanya turun karena kondisi pandemi (PSBB) membuat perempuan korban kekerasan tetap berada dalam jangkauan pelaku sehingga korban kesulitan dan takut untuk melapor. Korban lebih memilih diam, atau mengadu pada keluarga.

Ruang privat maupun publik, offline maupun online, belum bisa jadi tempat yang aman buat perempuan dan kelompok minoritas.

Terlebih khusus online, data Komnas Perempuan mencatat, angka kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) mencapai 940 kasus.

Angka ini melonjak tajam dari sebelum pandemi, tahun 2019, yang hanya mencapai 241 kasus.

FYI, melansir theconversation.com, kekerasan berbasis gender online atau yang biasa disingkat KBGO biasanya merupakan serangan terhadap tubuh, seksualitas, dan identitas gender seseorang yang difasilitasi teknologi digital.

Editor : CewekBanget

Baca Lainnya



PROMOTED CONTENT

Latest