:blur(7):quality(50)/photo/2023/09/04/glowing-skin-naturally-jpg-20230904090836.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/06/10/1275900697.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/10/26/adobe-stockjpg-20231026100608.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/05/10/275507123_1115327442344363_52247-20230510095817.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/09/27/istockphoto-1179631560-612x612j-20220927082314.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/04/02/3167694133.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/11/20/snapinstaapp_403341012_14835691-20231120115721.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2025/06/19/person-getting-micro-needling-be-20250619052336.jpg)
Tapi di sisi lain, kita pasti enggak akan tega untuk mengabaikan orang lain.
Perasaan serba salah gini emang kacau banget, ya.
Untuk itu kita perlu banget punya batasan, mana yang bisa kita dahulukan dan mana yang enggak.
Nasihat Dr. Allan adalah memungkinkan kita untuk menegaskan kebutuhan dan tetap terhubung dengan orang-orang yang mencintai kita.
Jadi, kita bisa bilang ke orang yang kita sayang atau ke orang yang kita kenal kalau kita punya hal-hal yang harus kita lakuin.
Tapi kita juga enggak boleh mengabaikan orang yang kita sayang.
Beranikan Diri Untuk Ngomong
Ilustrasi Jadi Diri Sendiri
Ini adalah hal yang mendasari kenapa kita selalu aja enggak pernah nolak orang.
Salah satunya karena kita enggak berani ngomong 'Enggak' ke orang lain.
Kita akan merasa menyakiti orang lain kalau seandainya kita menolak permintaan dia.
