CewekBanget.ID - Alpukat enggak akan matang sampai dipetik dari pohonnya.
Proses alpukat menjadi matang pun akan terjadi sangat cepat setelah dipetik.
Setelah matang, kita memiliki jeda waktu yang sempit sebelum akhirnya alpukat menjadi rusak.
Gimana sih tanda alpukat udah rusak dan enggak enak lagi buat dimakan?
Melansir Healthline.com, berikut beberapa tanda alpukat yang udah enggak bagus!
Baca Juga: Iseng Minum Kopi Campur Alpukat, Ini Lho Khasiatnya Buat Tubuh!
Terlalu lembut dan kulit penyok
Saat memeriksa kematangan, gunakan telapak tangan untuk menekan alpukat dengan lembut.
Jangan menekan buah dengan jari, karena dapat membuat dagingnya memar.
Jika alpukat sangat keras, itu kurang matang.
Jika 'benyek' sedikit, kemungkinan sudah matang dan siap disantap.
Namun, jika meremas meninggalkan lekukan kecil, mungkin terlalu matang untuk diiris dan akan bekerja lebih baik jika dihaluskan.
Buahnya terlalu matang dan mungkin rusak jika terasa sangat lembek.
Selain itu, jika alpukat sudah memiliki bagian yang cekung atau terlihat kempes sebelum ditekan, kemungkinan besar bagian tersebut telah melewati masa matangnya.
Kulit menghitam
Beberapa jenis alpukat mengalami perubahan warna kulit yang berbeda saat matang - terutama varietas Hass, yang menyumbang sekitar 80% dari alpukat yang dimakan di seluruh dunia.
Saat belum matang sempurna, alpukat memiliki kulit yang bergelombang dan berwarna hijau cerah.
Ini berkembang menjadi hijau tua atau coklat saat matang.
Jika kulitnya terlihat hampir hitam dan buahnya terasa lembek saat disentuh, itu berarti terlalu matang dan kemungkinan rusak.
Baca Juga: Mau Kulit Cerah nan Kinclong? Bikin Sendiri Lulur Alpukat Ini Yuk!
Daging gelap dan berserat
Setelah kita memotong alpukat, lebih mudah untuk menentukan apakah itu sudah busuk atau enggak.
Alpukat yang siap disantap memiliki daging berwarna hijau muda.
Yang busuk memiliki bintik-bintik coklat atau hitam di seluruh daging.
Namun, bintik coklat yang terisolasi mungkin disebabkan oleh memar, bukan pembusukan yang meluas, dan dapat dihilangkan.
Tanda lain yang mungkin dari pembusukan adalah garis-garis gelap pada daging.
Namun, beberapa alpukat - terutama yang dipanen dari pohon muda - mungkin memiliki garis-garis gelap meskipun enggak busuk.
Jika buahnya terlihat bagus dan enggak terasa hambar, enggak apa-apa untuk dimakan.
Rasa dan berbau aneh
Baca Juga: Jarang Diketahui, Alpukat & 4 Buah Ini Ternyata Ampuh Usir Stres, Lho!
Alpukat matang memiliki aroma yang menyenangkan, sedikit manis dan rasa agak pedas.
Saat buah menjadi busuk, ia dapat mengembangkan rasa dan bau yang enggak normal.
Jika memiliki rasa atau bau asam, mungkin ada bakteri pembusuk dan harus dibuang.
Bau dan rasa kimiawi bisa berarti tengik. Ini bisa terjadi ketika oksigen atau mikroba merusak atau memecah lemak tak jenuh buah.
Ketengikan dapat mengakibatkan pembentukan senyawa yang berpotensi jadi racun!
Jangan makan alpukat jika menurut kita itu terasa aneh.
Rasa alpukat yang rusak dapat bervariasi, tetapi biasanya mudah untuk mengetahui apakah mereka sudah melewati masa jayanya atau belum.
Bisa diamati melalui penciuman, rasa, sentuhan, dan inspeksi visual.
Jamur
Jamur pada alpukat umumnya berwarna putih atau abu-abu dan terlihat enggak jelas.
Jangan mengendusnya, karena kita dapat menghirup spora jamur dan memicu masalah pernapasan apalagi kalau kita ada alergi!
Hindari membeli alpukat dengan jamur di bagian luarnya, karena dapat menembus daging dan menyebabkan pembusukan.
Jika kita memotong alpukat dan melihat jamur, buang seluruh buahnya.
Meskipun kita mungkin hanya melihat jamur di satu area, jamur dapat dengan mudah menyebar melalui daging lunak.
Jangan mencoba untuk menyelamatkannya!
Makan alpukat terlalu matang, apakah aman?
Aman enggaknya memakan alpukat yang terlalu matang tergantung pada jenis pembusukan dan seberapa jauh perkembangannya.
Karena pematangan dimulai dari ujung batang dan berlanjut ke bawah, kita mungkin dapat membuang bagian dari buah yang terlalu matang jika dagingnya baru saja mulai berubah menjadi cokelat.
Namun, jangan makan bagian alpukat yang berubah warna, karena rasanya enggak kenak.
Selain itu, jangan mencoba menyelamatkan bagian mana pun dari alpukat yang tengik, berbau asam, atau berjamur, karena berpotensi membuat kita malah sakit.
Ingatlah bahwa setelah memotong alpukat, dagingnya mulai berwarna cokelat karena paparan oksigen.
Ini adalah proses alami, mirip dengan bagaimana apel berubah warna menjadi coklat saat dipotong.
Jika itu enggak menggugah selera, singkirkan lapisan yang berubah warna dan makan sisanya.
Untuk meminimalkan pencoklatan pada area yang dipotong, oleskan jus lemon pada daging dan simpan dalam lemari es dalam wadah tertutup.
(*)
Baca Juga: Wajah Instan Glowing Cuma Pakai Alpukat. Caranya Gampang Banget!
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR