Ini karena makanan manis biasanya mengandung gula, yang memenuhi kebutuhan asupan gula yang kita rasakan.
Setiap makanan manis atau gula menyentuh lidah, zat dopamin akan terus diaktifkan dan dilepaskan sehingga kita akan terus menginginkan keberadaan rasa nyaman akibat dopamin, hal tersebut akhirnya menjadi siklus tanpa akhir.
Nah, masalahnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis juga berarti menyebabkan gangguan fungsi otak tertentu di area prefrontal dan hipokampus, yang penting untuk pembentukan memori, dan menyebabkan peradangan pada otak.
Dampaknya Pada Otak dan Usus
Apa dampak serius kecanduan makanan manis terhadap tubuh?
Pertama-tama, makanan manis yang masuk ke usus mengaktifkan reseptor gula dan memberi sinyal pada otak untuk melepaskan insulin.
Sedangkan konsumsi makanan manis berlebihan mengakibatkan pankreas memproduksi insulin ekstra dan memberi sinyal pada sel lemak untuk menyimpan glukosa, asam lemak, dan zat kaya kalori lainnya dalam jumlah yang berlebihan.
Kalori yang terlalu sedikit pada aliran darah membuat otak mengira kita kekurangan bahan bakar dan mengirimkan sinyal lapar.
Sebetulnya kita bisa mulai mengurangi asupan makanan manis, asal dilakukan secara bertahap.
Dengan demikian, otak dan tubuh enggak akan kaget dengan pemangkasan jumlah gula atau makanan manis dalam menu makanan kita dan kita bisa mengatasi masalah kecanduan gula.
Baca Juga: Saatnya Mengurangi Konsumsi Makanan Manis. 4 Bahaya Ini Mengintai!
(*)
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR