Contoh yang bisa dibilang cukup serius adalah ketika seseorang mengatakan bahwa anggota keluarganya sudah meninggal.
Padahal sebetulnya anggota keluarga tersebut masih hidup, dan ia sepanjang waktu terus mengarang cerita baru untuk mendukung kebohongan tersebut.
Pada akhirnya, kebohongan yang ia sampaikan makin enggak masuk akal dan ia sendiri jadi sulit mengembalikan diri ke realita.
Apa lagi jika ia enggak sedang berada dalam situasi genting atau mendesak yang bikin dirinya harus berbohong.
Kebohongan patologis bisa terjadi selama bertahun-tahun kalau enggak segera ditangani oleh ahli kejiwaan.
Kalau kita menemukan orang yang mungkin melakukan kebohongan patologis, cobalah untuk mengajaknya ke terapis atau ahli kejiwaan yang dapat menangani masalah tersebut dengan tepat, ya.
Ini mungkin sulit karena mereka bisa saja malah berbohong kepada orang yang berusaha menangani kondisi tersebut.
Tapi enggak ada salahnya untuk dicoba demi keamanan orang lain dan diri orang tersebut.
Baca Juga: Jawaban Pertanyaan Pacar 'Kamu kemana?' Menurut Golongan Darah. B Si Paling Drama!
(*)
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR