:blur(7):quality(50)/photo/2019/04/02/3167694133.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/02/21/the-guardianjpg-20240221050614.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/09/04/glowing-skin-naturally-jpg-20230904090836.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/01/23/vestlifejpg-20240123023304.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/07/22/722389233.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/08/09/shutterstock_1543602944-1jpg-20210809123851.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/10/12/luckycrushjpg-20231012101329.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/07/05/chocolate-kiss-1_800xjpg-20210705055806.jpg)
Dengan begitu selai enggak bakal gosong, air akan benar-benar habis, dan hasil selai pun akan masak sempurna.
8. Terus diaduk
Salah satu hal yang paling penting dalam proses memasak adalah terus mengaduk selai.
Ketika parutan nanas dan gula pertama masuk ke dalam panci, langsung aduk perlahan agar gula benar-benar larut dengan parutan nanas.
Jangan tinggalkan proses pemasakan selai. Apalagi ketika selai udah terlihat akan terkaramelisasi dan air mulai berkurang, kita harus terus mengaduknya agar enggak gosong.
Terus aduk hingga selai terkaramelisasi. Selai yang berwarna coklat keemasan atau golden brown artinya sudah masak.
Dinginkan selai lebih dulu, baru kemudian bentuk jadi bola-bola kecil untuk isian adonan nastar.
(*)
Baca Juga: Terpaksa Enggak Mudik? Ini 4 Kue Lebaran yang Bisa Dibikin di Kos
