2. Gangguan pendarahan
Seseorang bisa mengalami luka memar tanpa benturan jika ia udah terdiagnosis oleh penyakit tertentu, misalnya hemofilia atau trombositopenia.
Dilansir dari Alodokter.com melalui Bobo.id, hemofilia adalah penyakit yang mengganggu proses pembekuan darah, yang disebabkan oleh darah kekurangan protein.
Sedangkan trombositopenia adalah kondisi ketika jumlah keping darah (trombosit) berada di bawah normal, sehingga saat terjadi luka, darah akan sulit membeku.
Seseorang yang mengalami dua contoh gangguan di atas, dapat berisiko lebih tinggi dan rentan terhadap memar.
Sebab, ketika pembekuan darah enggak berlangsung dengan lancar, maka memar mudah terjadi meski diakibatkan tekanan ringan.
Baca Juga: 3 Bahan Alami Pengganti Salep untuk Hilangkan Bekas Luka. Cepat Pudar!
3. Cedera mikrovaskular
Cedera mikrovaskular adalah kerusakan atau pecahnya pembuluh darah kecil di bawah kulit akibat tekanan, trauma, atau stres pada area tersebut.
Ketika cedera yang enggak kita sadari ini terjadi, maka pembuluh darah kecil di area tersebut dapat pecah dan mengalir ke jaringan di sekitarnya.
Akibatnya, terjadilah pendarahan kecil yang membentuk bercak-bercak darah di bawah kulit, yang kemudian tampak seperti memar.
(*)
Baca Juga: 5 Cara Tepat Membersihkan Luka, Jangan Dibiarkan karena Bisa Infeksi!
Source | : | bobo.id,alodokter |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR