Hasil survei yang didapati dari laman yang sama terdapat fakta di mana satu dari 12 anak di bawah usia lima tahun di Indonesia mengalami wasting dan satu dari lima anak mengalami stunting (tinggi badan enggak ideal).
Berdasarkan siaran press release dari Sarihusada, Dr. Sri Margana, Dosen Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada, menjelaskan bagaimana keadaan Indonesia pasca kemerdekaan dan bagaimana pemerintah mengambil langkah mengatasi masalah gizi.
"Kondisi masyarakat Indonesia di awal kemerdekaan cukup memprihatinkan, kemiskinan dan kelaparan masih banyak ditemukan di Jawa, tidak jarang masyarakat makannya bongkol pisang, juga ketela pohon, apa saja yang bisa dimakan di masa itu.
Hingga akhirnya di tahun 1950 didirikan Lembaga Makanan Rakyat untuk membantu masyarakat mengakses makanan yang sehat,” jelas Sri Margana.
Pemerintah Indonesia pun terus berusaha meningkatkan sumber daya manusia di bidang kesehatan, mulai dari mendirikan fakultas kedokteran hingga mendapat bantuan tenaga ahli.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tenaga ahli di bidang kesehatan, pemerintah Indonesia mulai menggagas pendirian pabrik susu pertama untuk atasi masalah nutrisi di masyarakat, terutama anak Indonesia.
Masih dari siaran press yang sama, disebutkan bahwa Sarihusada berkomitmen untuk terus melakukan riset dan inovasi dengan tim peneliti terbaik didukung dengan fasilitas Research Center di Yogyakarta, untuk menghadirkan produk bergizi yang dibuat khusus untuk menjawab tantangan kebutuhan gizi, termasuk kekurangan Zat Besi seperti SGM Eksplor, sebagai satu-satunya susu formula dengan IronC™ - kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C untuk dukung penyerapan nutrisi 2x lipat.
Selain pengembangan produk, Sarihusada dalam perjalanannya juga menghadirkan berbagai inisiatif dan program yang berfokus pada edukasi dan kesejahteraan masyarakat.
Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia, mengatakan, “Sarihusada memiliki jutaan alasan untuk orang tua dapat memilih produknya sebagai salah satu nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang anak."
Jadi sudah jelas yaa girls bagaimana pentingnya pemenuhan gizi serta nutrisi bagi anak-anak dan remaja.
Sehingga seluruh pihak pun bisa terlibat dalam mengatasi masalah gizi di Indonesia ini.
Semoga artikel ini bisa memberikan insight positif buat kita semua yaa, girls!
Baca Juga: Tips Sehat, Begini Panduan Makan Sahur dan Buka Puasa dari Ahli Gizi
(*)
Source | : | unicef.org,idai.or.id,Press Release,paudpedia.kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR