Sekarang ini, untuk alasan kesehatan, yang namanya check up sering dilakukan. Enggak peduli umur. Mau tua atau muda, semua sibuk ke lab. Check up fisik dan fungsi organ.
Dari kebiasaan check up ini, banyak sekali manfaat yang didapat. Kita jadi lebih tahu bagaimana keadaan kesehatan kita. Kita bisa mengubah gaya hidup, agar kesehatan fisik kita terjaga.
(Baca juga: Beberapa Artis yang Mengidap Gangguan Bipolar)
Kesehatan jiwa
Tapi, apakah itu cukup? Ternyata enggak, tuh. Karena dalam hidup ini, enggak semuanya tergantung masalah fisik. Selain urusan fisik, masih ada juga urusan mental, atau dalam istilah kesehatan, disebut urusan kejiwaan. Selain memiliki fisik yang kuat, kita perlu juga punya jiwa yang sehat.
Hal inilah yang sering sekali dilupakan orang-orang. Maklum, kebanyakan berpendapat kalau yang namanya jiwa atau mental, bakal sehat-sehat terus dan jarang terganggu. Padahal, kenyataannya, yang namanya jiwa itu yang paling sering terganggu.
Ambil contoh. Saat diputusin pacar. Kita bisa merasa sedih dan galau. Rasanya, enggak enak mau ngapa-ngapain. Padahal, enggak ada rasa sakit fisik yang dirasakan.
Nah, inilah yang masuk kategori sakit mental. "Jiwa" kita jadi terganggu, dan kadang-kadang bisa terbawa hingga masalah fisik. Males makan bikin lambung sakit, dan kerja hormon jadi enggak maksimal karena otak mendapatkan tekanan.
So, penyakit mental atau jiwa, enggak selamanya identik dengan gila dan sejenisnya. Sakit mental ringan bahkan tanpa disadari, sudah jadi santapan kita sehari-hari.
(Baca juga: 6 Fakta Tentang Depresi Akibat Social Media)
Komunitas kesehatan mental
Sadar banyak yang alergi sama urusan kejiwaan, Indonesia Mentality Care lahir. Komunitas yang amat peduli dengan kesehatan mental bangsa Indonesia ini berdiri sejak tahun 2013. Digagas oleh Dr. Rama Giovanni, Spkj sebagai founder dan Ade Binarko ( aktivis sosial & media ) serta dibantu Dr. Noki Irawan Saputra, SpKj dan Dr. Anindita sebagai co-founder.
Empat sekawan ini sepakat untuk membangun suatu komunitas yang bertujuan membantu serta mengedukasi masyarakat dalam menangani masalah psikologis, termasuk pasien-pasien serta komunitas penderita gangguan kesehatan mental ringan hingga berat. Mulai dari stress, depresi, trauma gangguan kecemasan, bipolar, hingga masalah kronis seperti Schizophrenia.
Buat menjawab permasalahan itu, Indonesia Mentality Care Community (IMC) mencoba untuk jemput bola. Membuka banyak booth di berbagai festival, dan mengajak orang-orang buat ngikutin check up mental. Mendeteksi masalah kejiwaan yang kita alami, secara gratis.
"Dengan check up mental, kami ingin membantu orang-orang yang bermasalah untuk mengetahui apa masalahnya. Dan bisa memberikan jalan keluar yang baik untuk yang bermasalah," ucap Ade Binarko, serius.
Program check up mental ini, diharapkan bisa membuat orang-orang lebih familiar dengan masalah kejiwaan. Dan tahu harus bagaimana saat mengalaminya.
"Selain program check up mental, kami juga membuka channel telepon online. Sehingga, kalau ada orang yang merasa perlu curhat, bisa kami bantu," tambah Dr. Rama.
Tertarik buat cari tau lebih banyak soal kesehatan mental? Cek deh website Indonesia Mental Care Community di www.indonesiamentalcare.org.
(Baca juga: Negative Thinking Berpengaruh Pada Kesehatan)
(foto: indonesiamentalcare.org, giphy.com)
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR