Gendut

Astri Soeparyono - Kamis, 06 November 2014 | 17:00
 
Gendut
Astri Soeparyono

Gendut

"Hah?! Berat badanmu naik?! Naik berapa kilo?!"

"Ya enggak tahu, Kak. Belum aku cek lagi. Ma, aku coba yang size L aja, ya?" Ibu Dinda mengangguk santai, seolah-olah berat badan Dinda yang naik bukanlah masalah besar. Nanda menggeleng berulang kali melihat kelakuan ibu dan adik perempuannya.

"Kok Mama enggak marah, sih, Dinda tambah gendut? Sebentar lagi, kan, ada acara perpisahan itu, Ma. Enggak mungkin Dinda bisa nurunin berat badan dalam waktu singkat."

"Ya, enggak usah diturunin," jawab ibunya mantap. Nanda mendelik mendengar jawaban ibunya sedangkan Dinda hanya tertawa pelan.

"Kak Nanda kenapa, sih? Kok bingung banget kelihatannya? Yang berat badannya naik, kan aku, kenapa Kak Nanda yang bingung?"

"Kakak cuma enggak mau kamu jadi bahan olok-olok temen-temenmu, Din. Udah dibilangin jangan banyak makan, kamu enggak nurut, sih. Lihat sekarang, beratmu naik, kan?"

"Ih, biarin aja. Aku enggak peduli berat badanku naik atau enggak. Aku juga enggak peduli apa kata temen-temenku. Kak Nanda enggak perlu cemas, deh."

"Kamu juga enggak peduli apa kata Ardo?" Dinda terkejut mendengar nama Ardo disebut.

"Ardo? Memangnya kenapa sama Ardo? Ardo enggak akan mempermasalahkan berat badanku, Kak. Dia sendiri yang bilang."

"Itu, kan, dulu. Sebelum dia tahu berat badanmu naik. Kalau sekarang dia tahu kamu tambah gendut, apa iya dia masih ngomong kayak gitu?" Dinda terdiam seketika. "Cowok itu selalu lebih suka cewek yang kurus, langsing. Bukan yang gendut."

"Nanda, udah dong. Kamu jangan nakut-nakutin Dinda terus. Kalau kamu takut gendut dan doyan enggak makan, silakan aja. Tapi jangan ajak-ajak orang lain dong. Dinda, kan, masih dalam proses pertumbuhan. Enggak apa-apa kalau dia banyak makan," ujar ibu Nanda tegas. "Din, enggak perlu kamu dengerin apa kata Kakakmu, ya? Udah, ini kamu coba aja dress-nya."

"Eh, iya, Ma. Aku coba dulu, ya." Dinda bergegas masuk ke ruang ganti. Sekilas dia sempat melihat kakak perempuannya membuang muka setelah ditegur ibu mereka. Di dalam ruang ganti Dinda berdiri diam selama semenit penuh. Dia mencoba mencerna semua perkataan kakak perempuannya. Diam-diam, dia merenung dengan wajah gundah.

Halaman Selanjutnya

*

Editor : CewekBanget



PROMOTED CONTENT

Latest