*
Dinda berdiri sambil menelengkan kepalanya dan terus menatap pantulan dirinya di depan cermin. Dia sudah mengecek berat badannya sepulang dari pusat perbelanjaan beberapa hari lalu. Tidak heran jika ukuran bajunya berubah karena berat badannya memang naik dua kilogram.
Dinda memerhatikan pipi, lengan, perut, paha, dan betisnya dengan saksama. Pipinya tetap tirus. Perutnya tetap rata. Betisnya tetap molek. Dia memegang paha dan kedua lengannya secara bergantian dengan wajah sebal.
"Iya, sih. Lengan dan pahaku memang agak gendut kalau dilihat-lihat. Tapi masih wajar, deh. Kayak kata Mama, aku, kan, masih dalam proses pertumbuhan. Naik satu atau dua kilo enggak masalah, kan?" Dinda bertanya pada pantulan dirinya sendiri untuk meminta dukungan. Karena gadis dalam cermin itu tidak menjawab apa-apa, Dinda mendesah pelan lalu duduk di atas tempat tidur.
"Masa, sih, Ardo bakal marah kalau dia tahu aku tambah gendut? Memang iya? Memang iya dia bakal berpaling ke cewek lain yang lebih kurus? Aduh, aku bingung." Dinda menangkupkan kedua tangannya menutupi wajah. Kata-kata Nanda terus terngiang. Awalnya Dinda cuek saja. Awalnya dia tidak ambil pusing komentar miring kakak perempuannya. Tapi lama-kelamaan dia merasa takut juga. Dia takut Ardo akan berpikiran sama.
*

Malam ini acara perpisahan sekolah digelar di sebuah rumah makan besar di pusat kota Surabaya. Ardo sudah siap dengan setelan jas berwarna hitamnya. Dia terlihat sangat berbeda. Dia duduk dengan tenang di ruang tamu rumah Dinda sambil membolak-balik majalah fashion yang tergeletak di atas meja. Sesekali dia tersenyum saat melihat model-model super kurus sedang memamerkan pakaian para desainer kondang.
"Ardo? Udah di sini dari tadi, ya? Dinda sebentar lagi selesai kok, kamu tenang aja." Ardo mengangguk sejenak mendengar ucapan Nanda. Lalu, dia meneruskan kegiatannya membolak-balik majalah di tangannya.
"Eh, Do, kamu tahu enggak kalau berat badannya Dinda naik?" Ardo menengadah menatap Nanda dan menggeleng pelan.
"Aku enggak tahu, Kak. Memangnya naik berapa kilo?" Nanda mengangkat kedua bahunya.
"Enggak tahu. Mungkin sekitar dua atau tiga kilo. Waktu beli dress kemarin, Dinda ambil size L! Padahal biasanya dia pakai size M. Udah pasti berat badannya naik. Dia, sih, dibilangin susah banget." Ardo hanya tersenyum menanggapi comelan Nanda.