"Kenapa, Tan?" tanya Jojo penasaran.
"Umm..." Aku diam sejenak. "Puss sakit, aku mau bawa dia ke dokter, sebelum dokter tutup," ujarku dengan yakin.
"Sakit apa Puss?" ujar Livia kepo.
"Enggak tau, makanya aku mau cek ke dokter,"
"Oke, enggak apa-apa, kok, Tan. Get well soon for your kitty," Ben mengizinkanku pergi.
***
Aku menghempaskan badanku di atas kasur empukku. Kemudian segera mengecek email, Facebook, Twitter, dan blog-ku.
Ya, sebenarnya Puss tidak sakit. Kucingku itu bahkan sehat bugar, masih bisa jungkir balik ke sana kemari. Aku barusan berbohong, agar aku bisa pulang lebih awal, untuk chatting ria dengan teman-teman internetku. Cukup penat belajar sekitar enam jam seharian ini. Apalagi ditambah belajar Matematika di rumah Livia. Bisa stres aku.
***
Benar saja, karena tidak belajar kemarin, nilai ulangan Matematikaku sekarang jelek. Walaupun hasilnya belum dibagikan, tapi aku yakin seyakin-yakinnya, aku pasti remedial. Aku langsung pulang ke rumah, berharap agar online cukup membuatku terhibur.
"Puss..." panggilku ketika sampai di rumah. Tak biasanya, Puss tidak menghampiriku yang baru pulang sekolah. "Puss..." panggilku sekali lagi, namun tak ada jawaban.
"Puss di mana, Ma?" tanyaku pada Mama yang sedang asyik menonton TV di ruang tamu.
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR