Saat lagi dekat-dekatnya dengan gebetan, tiba-tiba dia menjauh. Kita pun jadi berpikir kenapa dia tiba-tiba bisa menjauh dari kata. Padahal enggak ada masalah apa-apa di antara kita.
Mau berpikir sekuat apa pun juga, kita enggak bertemu alasan kenapa dia tiba-tiba jadi ilfil sama kita. Hingga akhirnya kita tahu kalau ada seseorang yang ngomong jelek soal kita di depan dia, sehingga dia pun salah paham.
Pernah berada di posisi tersebut, girls? Pastinya ngeselin banget ya ditinggalin sama gebetan yang salah paham hanya karena omongan salah orang lain soal kita. Saya baru saja diceritain hal ini oleh salah seorang teman.
“Awalnya aku enggak ngerti kenapa dia tiba-tiba menjauh gitu. Trus enggak sengaja dia nyeletuk ngomong sesuatu soal aku dan itu enggak benar. Dia bilang aku suka mainin cowok, karena aku memang gampang akrab sama orang lain. Pas aku tanya, tenyata dia tahu dari orang lain. Ada salah satu teman kita juga yang pernah bilang ke dia kayak gitu. Aku sakit hati jadinya, karena itu enggak benar. Dia ngejauh dari aku karena omongan orang lain.” (Rieska, 20 tahun, Jakarta).
Menghadapi masalah seperti ini memang membingungkan. Apalagi kalau kita berada di lingkungan pertemanan yang sama. Namun, sebelum menyalahkan orang lain, enggak ada salahnya untuk introspeksi diri terlebih dahulu. Jangan-jangan memang ada sikap kita yang bisa menimbulkan kesalahpahaman.
Introspeksi Diri
Kadangkala apa yang kita tampilkan enggak sama dengan yang diterima orang lain. Mungkin saja sikap kita yang ramah, malah ditangkap sebagai tebar pesona sama orang lain. Hal ini akan menimbulkan kesalahpahaman.
Dengan introspeksi diri, kita bisa melihat lagi sikap kita selama ini dan mungkin saja memang ada sikap kita yang menimbulkan kesalahpahaman. Setelah tahu, tinggal dijelasin deh maksud kita yang sebenarnya.
“Aku pernah punya pengalaman seperti itu. Ada teman yang salah paham sama aku dan bilang ke cowok yang lagi dekat sama aku kalau aku gampang suka sama cowok. Padahal aku memang gampang deket sama semua orang makanya temanku banyak. Untungnya cowok itu enggak langsung salah paham. Dia ngomong ke aku kalau dia enggak percaya sama omongan itu, karena dia tahu kalau aku memang anaknya gampang mingle, termasuk sama orang baru. Tapi tetap aja aku sakit hati sama temanku itu.” (Lusy, 21, Pekanbaru)
Masalah ini masih bisa diselesaikan, kok. Caranya dengan ngomong sama gebetan juga sama teman kita itu.
Ngomong Sama Gebetan
Yang namanya salah paham masih bisa diselesaikan, kok. Apalagi kalau gebetan beneran sayang sama kita, enggak mungkin kan omongan orang lain bisa langsung mempengaruhinya seperti itu?
Pertama-tama, kita bisa deketin gebetan dan tanya kenapa dia berubah. Kalau misalkan kita dan dia sudah sama-sama tahu akar permasalahannya, itu lebih bagus lagi sehingga kita bisa mengajaknya untuk ngomong langsung soal topik ini.
Ketika ngomong sama gebetan, kita harus memperhatikan beberapa hal. Timing itu penting banget, karena jangan sampai dia berpikir kita sengaja cari masalah atau membesar-besarkan masalah.
Kita bisa curhat sama dia dan mencurahkan semua keresahan kita. Sebaiknya sih hindari untuk menyalahkan orang lain atau menyalahkan dirinya karena sudah percaya sama orang lain, karena dia bisa jadi defensif.
Hal ini juga bisa ditunjukkan lewat tindakan. Buktikan kalau kita enggak sama seperti omongan yang dia dengar. Dengan dia melihat langsung, dia pasti akan tahu kalau apa yang dia dengar itu enggak benar. Daripada capek-capek jelasin, lebih baik tunjukin langsung aja, girls.
Ngomong Sama Teman
Ada beberapa alasan kenapa teman kita ngomong yang enggak benar soal kita. Bercanda, cemburu, atau salah paham. Pertama-tama, kita harus mengerti alasannya dulu. Kalau sudah dekat, kita bisa observasi langsung dan melihat kenapa dia bisa punya pendapat seperti itu.
Apakah dia salah paham atau cemburu? Setelah tahu, baru deh kita bisa mencari cara untuk bersikap.
Kalau hanya salah paham, kita bisa jelasin ke dia. Mungkin saja dia menangkap hal berbeda dengan apa yang kita tampilkan. Ngomong sambil bercanda sehingga enggak terdengar kalau dia menyalahkan kita.
Lalu, ajak ngomong serius, sehingga kalau ada yang salah dari kita, kita pun bisa memperbaiki diri.
Lalu, gimana kalau ternyata dia cemburu? Well, ini sih sudah masalah personal dia. Kita enggak bisa mengatur orang berbuat apa atau berpikir gimana soal kita.
Kalau dia cemburu karena kita dekat sama gebetan, itu berarti dia juga suka. Jadi, bersaing dengan sehat saja. Kalau omongan dia enggak benar, ya harusnya itu enggak akan mempengaruhi kita. Karena, gimana pun juga, kebenaran pasti akan selalu menang kok.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR