Kurang lebih 6 bulan setelah dirilis, lagu Despacito akhirnya mencetak sejarah pada Rabu (19/7) lalu sebagai lagu yang paling banyak di-streaming sepanjang masa.
Telah diputar lebih dari 4.6 miliar kali, Despacito menggeser kedudukan lagu “Sorry” milik Justin Bieber yang total telah didengarkan sebanyak 4.38 miliar kali.
Tapi, ternyata kesuksesan lagu Despacito enggak terlalu mengejutkan bagi sebagian orang. Pasalnya, hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah, lho.
Ini dia alasan kenapa Despacito bisa disukai banyak orang. Penasaran? Yuk, intip!
(Baca juga: Enggak Hanya Despacito, 7 Lagu Ini Juga Ternyata Bicara Tentang Seks)
Setiap lagu hits punya karakter yang sama.
Dilansir dari Inverse.com, Daniel Mullensiefen, psikolog musik di Goldsmiths, Universitas London, mengatakan bahwa seperti lagu hits lain, Despacito memiliki struktur gelombang suara yang secara ilmiah sudah terbukti bisa membawa kesuksesan.
Dalam jurnal Psikologi Aestetik, Kreativitas, dan Musik yang terbit pada 2016, Mullensiefen dan timnya menemukan bahwa semua lagu hits punya kesamaan ciri utama. Selain ritme yang cepat, lagu ini juga memicu munculnya kenangan dan emosi pendengar.
(Baca juga: Begini Jadinya Kalau Seleb Korea Menjadi Pemain Film Dilan 1990)
Perpaduan antara segar dan membosankan.
Penelitian Mullensiefen juga menemukan bahwa lagu hits cenderung punya kontur melodi yang serupa. Memicu kenangan dan emosi pendengar dengan memadukan antara elemen membosankan dan segar.
Elemen membosankan pada lagu Despacito diwakili oleh suara sang penyanyi Luis Fonzi. Secara melodis, suara Fonzi ini enggak terlalu luar biasa. Alur tekniknya pun bisa ditebak. Tapi, lagu ini tetap terasa baru di telinga pendengar.
Kenapa? Karena dipadukan dengan aliran musik yang menarik. Bagi kita yang enggak terbiasa mendengarkan musik balad Latin dan reggaeton (perpaduan antara hip-hop, reggae, dan irama Latin), Despacito akan terdengar segar karena kita merasa asing. Contohnya seperti lagu “Gangnam Style” yang juga sempat hits pada tahun 2012.
Pengulangan elemen dalam lagu.
Pada tahun 2011, beberapa peneliti memindai otak beberapa orang saat sedang mendengarkan lagu. Mereka menemukan bahwa orang akan terhubungan secara emosional jika merasa familiar dengan lagu itu.
Dan salah satu cara membuat lagu terdengar familiar adalah dengan mengulang satu lirik dalam lagu terus menerus. Begitu pun lagu Despacito dengan pengulangan lirik “despacito”nya.
Sering diperdengarkan di mana-mana.
Jurnal penelitian Psikologi Musik dari tahun 2013 menunjukan bahwa sebuah lagu cenderung menempel di kepala jika kita sering mendengar lagu tersebut.
Penelitian ini pun senada dengan pandangan Derek Thompson dalam bukunya “Hit Makers: The Science of Popularity in an Age of Distraction”.
Dia mengatakan kalau orang akan selalu ingin melakukan sesuatu yang sedang populer. Jadi, ketika ada lagu hits yang bertengger di tangga lagu Billboard, orang akan merasa penasaran dan mencoba mendengarkan lagu tersebut.
Despacito berada di tangga lagu Billboard Hot 100 selama 20 minggu.
Udah enggak penasaran lagi kan sekarang?
Penulis | : | Putri Saraswati |
Editor | : | Putri Saraswati |
KOMENTAR