Salah satu cara yang bisa lakukan untuk terlepas dari depresi atau trauma adalah dengan mengekpresikan kreatifitas kita. Kita bisa menulis cerpen atau puisi, dan melukis. Enggak perlu harus bagus banget, karena yang terpenting adalah kreatifitas kita bisa tersalurkan.
Saat sedang tidak melakukan apa-apa, pikiran kita sering dihantui dengan kenangan buruk menjadi korban kekerasan seksual. Oleh sebab itu, menyalurkan kreatifitas menjadi langkah kita perlahan-lahan mengubur kenangan buruk tersebut.
(Baca juga:6 Fakta Seputar Selaput Dara yang Belum Kita Ketahui!)
Temukan komunitas dan support
Sebenarnya, ada banyak banget komunitas yang mampu melindungi dan memberi dukungan kepada para korban kekerasan seksual di lingkungan kita. Komunitas ini bisa membantu kita untuk merasa aman dan menemukan orang-orang yang juga mengalami hal buruk seperti kita.
Lewat mereka, kita bisa saling memberi dukungan untuk bertahan dan melawan rasa trauma.
Dengan dukungan dari komunitas juga, kita jadi berani menyuarakan kejadian buruk yang pernah kita alami. Kisah kita nantinya bisa menjadi pelajaran untuk orang-orang lain.
Kenali batasan seksual kita
Nantinya, trauma yang kita alami bisa saja menghantui kita di kemudian hari. Kita jadi merasa takut dan membatasi diri.
Ketika ajakan untuk berhubungan seksual nantinya datang dari pasangan kita saat dewasa, jangan takut mengatakan kalau kita memiliki batasan-batasan seksual yang bisa mengganggu keadaan emosi kita. Dengan menjadi terbuka, kita bisa membebaskan diri dari rasa trauma.
Selain itu yang tidak kalah penting adalah, temukan pasangan yang mau menghargai batasan-batasan seksual yang kita miliki.
Tidak mengapa kalau kita menghindar dari situasi atau percakapan yang tidak nyaman