Saat menjadi penyintas kekerasan seksual, kita yang semula ingin mengedukasi atau menguatkan korban lainnya sering menemui keadaan atau percakapan yang kurang megenakkan. Orang-orang yang menempatkan kita di posisi ini tidak terbuka untuk belajar dan enggak menganggap kasus kekerasan seksual adalah masalah penting.
Selamatkan diri kita dari posisi tersebut. Kita tidak memiliki keharusan untuk tetap tenang dan tetap berada dalam situasi yang tidak nyaman itu. Dan kita tidak memiliki keharusan untuk mengedukasi seseorang. Sebaliknya, kita bisa menceritakan kepada orang yang mampu bertindak sebagai perantara.
Pada akhirnya, utamakan diri kita sendiri terlebih dahulu. Temukan cara yang paling tepat untuk membantu kita terlepas dari segala bentuk stres dan trauma pasca menjadi korban kekerasan seksual.
Ingat selalu bahwa kita tidak sendirian dan kita juga membutuhkan bantuan, apalagi ketika kekerasaan seksual menjadi percakapan di setiap platform media massa.
(Baca juga:Belajar dari Kasus Hanna Anisa, Ini Alasan Kita Enggak Boleh Ikut Menyebarkan Video Seks)