Seorang dokter bernama Helmi membunuh Lety, istrinya yang juga sesama dokter dengan menggunakan senjata api di Klinik Az-Zahra Medical Center, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2017).
Helmi membunuh Lety akibat tidak mau diceraikan oleh sang istri.
Alasan Lety hendak menceraikan Helmi adalah karena suaminya sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Kabarnya, Helmi juga pernah memperkosa karyawan di klinik tempat dia bekerja.
Hal yang dilakukan Helmi ini memperlihatkan kecenderungan orang yang tidak dapat mengontrol emosinya dengan baik dan sering melakukan kekerasan tanpa merasa bersalah, layaknya seorang psikopat.
(Baca juga: Hollywood dan Pelecehan Seksual. Kenapa Korban Memilih Diam?)
Mengenali pacar yang memiliki kecenderungan psikopat
Psikopat merupakan kelainan kepribadian, dengan karakter yang antisosial, tidak memiliki empati dan kesedihan, berani, egois, manipulatif, dan seringkali melakukan kekerasan tanpa rasa bersalah.
Akibat keadaan mental tersebut, para psikopat seringkali bertindak secara impulsif untuk menyakiti orang lain, termasuk saat mereka berada di dalam hubungan pacaran atau pernikahan.
Untuk lebih mengenal tanda-tanda pacar yang memiliki kecenderungan psikopat, cek artikel ini.
Tidak hanya kasus Helmi, masih ada beberapa kasus kekerasan yang pernah dilakukan cowok pada pacar atau istrinya.
(Baca juga: 9 Tanda Kalau Pacar atau Gebetan Kita Adalah Seorang Psikopat)
Cara menghadapi pacar psikopat
Biasanya psikopat menunjukkan tanda obsesi dan posesif, sehingga dia tidak akan berhenti mengontak kita meski kita sudah memutuskan hubungan.
Ini yang bisa kita lakukan untuk menghadapinya.
1. Jangan merespon satu pun usahanya untuk mengontak kita. Saat dia menelepon, nge-chat, atau nge-SMS, abaikan itu semua. Kalau kita sekali aja meladeninya, dia enggak akan berhenti mengontak kita.
2. Block nomor teleponnya dan ganti nomor telepon kita. Hindari mengangkat telepon dari nomor yang enggak kita kenal.
3. Block dia dari seluruh media sosial kita, kemudian ganti setting media sosial ke ‘friends only’, supaya dia enggak bisa mengetahui kegiatan kita lagi.
4. Simpan seluruh bukti percakapan, ancaman, dan bujukan yang pernah dia lakukan pada kita.
Rekam percakapan kita dan jangan hapus bukti-bukti chat atau SMS.
Jika dia berusaha menjangkau kita melalui teman atau keluarga kita, minta mereka untuk menyimpan bukti permintaannya tersebut.
(Baca juga: Ini Arti Sebenarnya Psikopat, Sosiopat, dan Narsistik! Pacar Atau Gebetan Kamu Termasuk Juga?)
5. Saat dia sudah mulai membuat kita makin enggak nyaman dan aman, karena terus stalking alias menguntit, bahkan sampai mengancam dan melakukan tindak kekerasan, laporkan pada polisi.
Bawa saksi seperti teman atau keluarga untuk mendukung laporan kita. Jangan lupa juga untuk membawa bukti-bukti yang telah kita kumpulkan.
Saat kita sudah merasa bahwa perlakuan pacar atau gebetan mulai menunjukkan gejala-gejala psikopat, segera tinggalkan dia.
Jangan mempercayainya kalau dia bilang dia akan berubah, karena hal itu tidak akan terjadi.
Tidak perlu ragu untuk menceritakan masalah tersebut pada orang terdekat kita agar terdapat saksi yang bisa mendukung kita.
(Baca juga: 3 Pemahaman yang Salah Soal Kasus Perkosaan dan Kenapa Selalu Perempuan yang Disalahkan)
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR