“Jadi pas kuliah, aku sama dia kebetulan enggak ada kelas di hari itu, otomatis kita libur dan enggak ke kampus. Terus dia ngajak aku jalan, ya aku turutin dong karena kan kita udah biasa jalan. Aku kira kita bakal nonton atau ke mana, tapi ternyata dia ngajak aku ke rumahnya.
Aku kira lagi, di rumahnya ada keluarganya atau siapa gitu, tapi ternyata pas sampai di rumahnya, enggak ada siapa-siapa!
Saat itu aku sempat kaget juga tapi masih santai karena mungkin kita enggak lama di rumahnya. Namun ternyata dia ngajak aku masuk ke rumahnya dan duduk di sofa. Saat itu dia mulai megang tanganku dan mulai menciumku.
Aku masih menurutinya karena aku pikir ya ini ciuman biasa. Namun tiba-tiba tangannya memegang payudaraku dan langsung diremas. Aku kaget dan langsung aku dorong dia, tapi dia masih kayak berusaha menciumku.”
Pacar Nidya saat itu bahkan membujuk Nidya dengan mengatakan kalau dia enggak akan meninggalkan Nidya dan pasti mereka akan menikah nantinya.
“Lalu dia bilang, 'Kita melakukan itu ya, tenang aja aku pasti sama kamu kok. Kita enggak mungkin putuslah udah lima tahun'
Sumpah saat aku mendengar itu hati aku rasanya sakit banget, kok bisa-bisanya orang yang selama ini aku percaya berkata seperti itu. Bagiku keperawananku adalah hartaku yang paling berharga dan dia menggampangkan hal itu.”
(Baca juga : 9 Bentuk Kekerasan Seksual yang Penting Untuk Kita Ketahui!)
Percobaan Pemerkosaan
“Lalu dia mulai menarikku ke kamarnya dan aku masih menolaknya bahkan aku sampai menangis di depannya dengan bilang aku enggak mau melakukan itu. Tapi dia masih narik aku dan sampai akhirnya ada di kamarnya, dia langsung membuka celananya. Seketika saat itu juga aku lari keluar rumah dan nangis di depan rumahnya.
Aku udah enggak peduli lagi kalau ada yang lihat, saat itu yang aku pikirkan adalah aku enggak mau masuk ke dalam rumah itu lagi. Lalu dia keluar rumah dan mukanya sangat marah.
Sambil terisak aku bilang ke dia kalau aku mau pulang, enggak peduli dia mau nganter aku atau aku jalan sendiri. Lalu akhirnya dia mau ngater aku pulang pakai motornya. Sepanjang perjalanan dia sama sekali enggak bicara dan aku juga enggak mau ngomong.”
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR