Sedih banget rasanya ketika kita menerima perlakuan yang menginjak haga diri kita, terlebih lagi hal tersebut dilakukan oleh orang yang sangat kita percaya!
Meskipun orang itu pacar kita sekalipun, bukan berarti tubuh kita ini adalah miliknya. Seperti kisah yang dialami oleh Nidya (nama samaran), ketika dia mengalami pelecehan seksual dari orang yang dia percaya dan juga dia cintai.
Ini dia curhat Nidya yang mengalami pelecehans eksual dari pacaranya, sedih banget!
Pacaran Selama Lima Tahun dan Sudah Saling Percaya
“Aku sama pacarku sudah pacaran selama kurang lebih lima tahun sejak SMA karena aku dan dia satu sekolah. Dulu sih pas hubungan pacaran kita biasa saja, jujur memang kami ciuman tapi itu cuma sekadar kecup saja abis itu udah. Aku juga enggak mau terlalu jauh, dan pacarku seharusnya tahu itu dari dulu.
Lalu pas kita kuliah, aku dan dia beda kampus jadi kita memang jarang ketemu. Tapi biasanya sih satu minggu sekali tiap malam minggu kita jalan.
Pacarannya juga biasa saja kayak nonton, makan, dia main ke rumahku juga. Dia udah deket banget sama keluargaku, dan aku juga udah kenal sama keluarganya.”
(Baca juga : Penting! Lakukan 5 Hal Ini Kalau Kita Mengalami Pelecehan Seksual di Jalan atau Tempat Umum)
Nidya pun mengaku kalau dia sudah memikirkan akan menikah dengan pacarnya itu di masa depan.
“Pokoknya kita tuh udah kayak deket banget baik antara aku dan dia, sama keluarga dia dan keluargaku. Aku juga udah enggak mikirin cowok lain lagi karena ngiranya aku dan dia bakalan nikah nantinya.
Tapi pandanganku ke dia langsung berubah 180 derajat pas dia ngajak aku untuk melakukan seks. Enggak hanya ngajak, dia sudah melakukan pelecehan juga!”
Pacar Ngajak Seks Bahkan Melakukan Pelecehan!
“Jadi pas kuliah, aku sama dia kebetulan enggak ada kelas di hari itu, otomatis kita libur dan enggak ke kampus. Terus dia ngajak aku jalan, ya aku turutin dong karena kan kita udah biasa jalan. Aku kira kita bakal nonton atau ke mana, tapi ternyata dia ngajak aku ke rumahnya.
Aku kira lagi, di rumahnya ada keluarganya atau siapa gitu, tapi ternyata pas sampai di rumahnya, enggak ada siapa-siapa!
Saat itu aku sempat kaget juga tapi masih santai karena mungkin kita enggak lama di rumahnya. Namun ternyata dia ngajak aku masuk ke rumahnya dan duduk di sofa. Saat itu dia mulai megang tanganku dan mulai menciumku.
Aku masih menurutinya karena aku pikir ya ini ciuman biasa. Namun tiba-tiba tangannya memegang payudaraku dan langsung diremas. Aku kaget dan langsung aku dorong dia, tapi dia masih kayak berusaha menciumku.”
Pacar Nidya saat itu bahkan membujuk Nidya dengan mengatakan kalau dia enggak akan meninggalkan Nidya dan pasti mereka akan menikah nantinya.
“Lalu dia bilang, 'Kita melakukan itu ya, tenang aja aku pasti sama kamu kok. Kita enggak mungkin putuslah udah lima tahun'
Sumpah saat aku mendengar itu hati aku rasanya sakit banget, kok bisa-bisanya orang yang selama ini aku percaya berkata seperti itu. Bagiku keperawananku adalah hartaku yang paling berharga dan dia menggampangkan hal itu.”
(Baca juga : 9 Bentuk Kekerasan Seksual yang Penting Untuk Kita Ketahui!)
Percobaan Pemerkosaan
“Lalu dia mulai menarikku ke kamarnya dan aku masih menolaknya bahkan aku sampai menangis di depannya dengan bilang aku enggak mau melakukan itu. Tapi dia masih narik aku dan sampai akhirnya ada di kamarnya, dia langsung membuka celananya. Seketika saat itu juga aku lari keluar rumah dan nangis di depan rumahnya.
Aku udah enggak peduli lagi kalau ada yang lihat, saat itu yang aku pikirkan adalah aku enggak mau masuk ke dalam rumah itu lagi. Lalu dia keluar rumah dan mukanya sangat marah.
Sambil terisak aku bilang ke dia kalau aku mau pulang, enggak peduli dia mau nganter aku atau aku jalan sendiri. Lalu akhirnya dia mau ngater aku pulang pakai motornya. Sepanjang perjalanan dia sama sekali enggak bicara dan aku juga enggak mau ngomong.”
Aku Minta Putus
“Sampai di depan rumahku, aku langsung minta putus sama dia dan langsung lari masuk ke rumah. Setelah itu dia sempat enggak menghubungiku sampai beberapa hari hingga akhirnya dia chat minta maaf dan mau balikan sama aku.
Tapi aku sama sekali udah enggak respect sama dia, aku udah sangat benci sama dia. Aku benar-benar enggak mau ketemu dia lagi.
Sejak saat itu kita udah enggak pernah berkomunikasi lagi. Aku enggak kebayang ternyata dia segitu teganya bersikap kayak gitu ke aku. Dan aku sudah menganggap dia mencoba memperkosaku.
Sempat terpikir aku mau laporin dia ke polisi, tapi apa kata orang nanti? Hingga saat ini aku masih menyimpannya karena aku takut. Aku hanya cerita ke sahabat terdekatku, bahkan ke orang tuaku juga enggak cerita. Orang yang dulu kucintai, kini sangat kubenci.”
(Baca juga : Cewek Ini Pernah Mengalami Pelecehan Seksual di Media Sosial, Ini Cara Menghadapinya)
Perlunya Pendirian yang Kuat
Curhatan Nidya ini banyak sekali memberikan pelajaran buat kita girls. Apa yang sudah Nidya lakukan sudah tepat, ketika dia yakin enggak mau melakukan hubungan seks sebelum menikah, dia benar-benar melakukannya hingga akhir meskipun dia harus kehilangan cowok yang dia cintai.
Apakah kalau pacar berarti harus berhubungan seks? Jawabannya adalah ‘sama sekali enggak!’. Hak kita ketika kita mau melakukan hubungan seks dengan pacar atau tidak, dan itu adalah pilihan. Meskipun sudah pacaran bertahun-tahun pun pacar sama sekali enggak berhak untuk merebut hak kita.
Hal ini harus diketahui oleh kita atau pun para cowok, bahwa meskipun sudah pacaran lama bukan berarti pacar bisa bersikap seenaknya. Baik cowok atau pun cewek enggak bisa memaksa untuk melakukan hubungan seks.
Ada banyak risiko yang mengancam ketika kita melakukan hubungan seks di usia muda. Selain risiko kehamilan dan tertular penyakit menular seksual, kita juga bisa merasakan dampak psikologis. Baca selengkapnya di sini.
Tindakan pemaksaan ini juga sudah termasuk sebagai bentuk pelecehan seksual, meskipun dilakukan oleh pacar sendiri, dan sesunguhnya bisa diproses lewat hukum.
Mungkin Nidya enggak ingin meneruskannya lebih jauh karena berbagai macam pertimbangan, tapi sebenarnya enggak masalah jika hal ini dibawa ke ranah hukum girls.
Selain itu, pacar yang memaksa untuk melakukan hubungan seks padahal kita sudah menolak, atau seperti Nidya yang sudah menangis, tapi tetap dipaksa, itu berarti dia tidak menghargai kita girls. Dan, untuk apa mempertahankan cowok yang tidak bisa menghargai kita?
Curhatan Nidya membuktikan bahwa pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Untuk itu, kita sebaiknya harus tetap waspada dan tetap teguh dengan pendirian kita.
Tidak perlu takut diputusin, karena dengan dia memaksa, terbukti kalau dia bukan cowok yang baik.
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR