Enggak semua PDKT akan berakhir jadian. Pastinya kita juga pernah mengalami hal ini, kan? Memang agak nyesek, sih, tapi semakin lama kita bertahan, semakin nyesek pula kita nantinya.
Makanya, sebelum makin sakit hati, kita perlu tahu 8 tanda hubungan kita dan gebetan hanya sebatas almost relationship. Dan kita harus bisa segera pergi dari jenis hubungan yang seperti ini, girls!
(Baca juga: Ini Penjelasan Ilmiah Kita dan Sahabat Bisa Punya Sifat yang Mirip, Benar Banget!)
Ngenalin kita ke teman-temannya sesegera mungkin
Mungkin kita akan berpikir kalau ini adalah sinyal yang baik buat hubungan kita dan dia. Tapi jangan salah, girls, karena kalau baru kenalan dia udah ngenalin kita ke sahabatnya, itu artinya dia enggak peduli dengan image yang kita berikan ke teman-temannya.
Tanpa kita sadari, teman-temannya punya andil yang besar buat menentukan apakah kita adalah cewek yang tepat buat dia. Dalam keadaan kita dan si gebetan belum mengenal dengan baik, jelas kita akan bereaksi secara enggak siap, dong.
Dalam hal ini, si gebetan juga secara tersirat bilang kalau kita adalah cewek yang bakal dia deketin untuk beberapa saat saja, tapi enggak ada maksud buat ngajak kita jadian.
Selalu membicarakan tentang dirinya sendiri
Kalau seorang cowok yangd ekat sama kita sama sekali enggak menanyakan kita pertanyaan yang bikin dia kenal kita lebih dekat, itu artinya dia enggak tertarik sama kita.
Sebaliknya, dengan selalu membicarakan tentang dirinya sendiri, dia pengin kita segera jatuh cinta sama dia. Padahal hubungan yang serius itu hanya bisa terjadi kalau kedua belah pihak bisa saling mengenal satu sama lain, bukan satu pihak saja.
Perkataan enggak sesuai dengan perbuatan
Meskipun dia sering mengatakan kalau dia pengin hubungan yang serius sama kita, perbuatannya sama sekali enggak mencerminakan hal itu. Setelah kita udah lama dekat, dia cuma bilang kalau dia enggak paham kemana hubungan kita dan dia bakal berjalan. Wah, ini sih, udah tanda-tanda kuat kalau dia enggak serius.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR