Fisik dan mental yang yang belum siap enggak cuma jadi satu-satunya alasan kita sebaiknya tidak melakukan seks di usia dini, Ancaman bahaya berbagai penyakit pun mengintai. Jadi sebelum kita kepikiran untuk melakukan hubungan seks, lebih baik kita berpikir dua kali. Ini dia hal-hal yang perlu diperhatikan biar kita enggak melakukan seks bebas.
(Baca juga: Berhenti Mikirin 7 Hal Enggak Realistis Berikut Saat Lagi Jatuh Cinta)
Kepala (Mental Problem): Stres dan Depresi
Timbul rasa bersalah, takut dan menyesal akhirnya memicu stres hingga depresi. Apalagi jika sampai hamil dan merasa kehilangan masa depan. Bahkan bis amengalami depresi postpartum, yaitu depresi yang dimulai setelah melahirkan bayi.
Tubuh/ Badan
Hepatitis B: Disebakan oleh virus Hepatitis B yang disebabkan oleh hubungan seks yang enggak aman. Virus ini akan menyerang dan emnyebabkan kerusakan pada hati, kirosis, hingga kanker hati. Penyakit ini juga banyak disebabkan oleh hubungan seks yang enggak aman.
HIV/AIDS: Virus HIV menyerang sel darah putih yang jadi bagian penting sistem kekebalan tubuh. HIngga kini belum ada obat yang bis amenyembuhkan, baru ada obat untuk menekan pertumbuhan virusnya saja.
Perut/Rahim: Kehamilan yang Rawan
Saat remaja (sebelum usia 20 tahun) proses pembentukan rahim dan organ reproduksi lainnya belum sempurna, maka belum siap menghadapi hubungan seksual apalagi kehamilan. Jika terjadi, maka resikonya;
(Baca juga: Suka Duka Jadi Anak Bungsu di Keluarga. Kamu Merasakannya?)
Leher Rahim: Kanker Leher Rahim (Serviks)
Hubungan seks di bawah 20 tahun apalagi di bawah 16 tahun, berisiko menimbulkan kanker leher rahim tiga kali lebih besar dari cewek yang sudah berusia 20 tahun ke atas. Kanker ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) dan biasanya baru ketahuan setelah bertahun-tahun karena gejalanya baru muncul kalau infeksi yang terjadi sudah parah.
Leher rahim pada remaja cewek masih rapuh karena pembentukan sel-sel rahim belum sempurna, sehingga engga kuat menahan serangan HPV. Biasanya gejala yang timbul berupa keputihan yang parah dan berbau, pendarahan di vagina dan sulit buang air kecil. Virus HPV ini juga bisa menyebar ke panggul, ginjal, hati bahkan otak.
Vagina: Penyakit Menular Seksual
Gonorrhea: Disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae yang menyerang lapisan dalam leher rahim. Pada cewek, sulit dideteksi karena baru timbul 7-21 hari setelah melakukan hubungan. Biasanya sakit saat buang air kecil, keluar cairan dari vagina, nyeri pinggul, dna demam.
Sifilis: Bisa mengganggu otak dan fungsi organ lainnya yang disebabkan oleh virus Treponema Pallidum yang masuk melalui selaput lendir di vagina atau mulut kemudian menyebar lewat kelenjar getah bening. Gejalanya, muncul lecet yang enggak berasa sakit sampai berkembang jadi benjolan di sekitar vagina hingga pusing, nyeri tulang, merah-merah pada tubuh.
Herpes Genitalis: Disbeabkan oleh Virus Herpes Simplex (HSV) yang menimbulkan luka atau lecet pada vagina. Awalnya gatal, lalu kesemutan dan sakit hingga melepuh. Timbul 3-10 hari setelah melakukan hubungan seksual.
Kutil Kelamin: Disebabkan oleh Human Papilloma Virus. Muncul tonjolan kulit seperti kutil besar di sekitar vagina dan bisa membesar seperti tumor. Ini juga bisa jadi cikal bakal kanker serviks.
(Baca juga: Bongkar Pengaruh Urutan Kelahiran Terhadap Nasib Percintaan Kita!)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR