Belakangan, beberapa tempat makan dan institusi menerapkan gerakan #ZeroPlastic yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik, salah satunya adalah dengan memangkas penggunaan sedotan.
Enggak hanya sedotan, nyatanya ada 6 sampah plastik lainnya yang juga berbahaya buat lingkungan, lho. Apa saja? Yuk, disimak!
(Baca juga: Aksi Bersihkan Pulau Pramuka oleh KFC Indonesia Berhasil Kumpulkan 81 Kg Sampah)
Peralatan memancing
Di bulan Maret lalu, National Geographic melaporkan “Great Pacific Garbage Patch” alias polusi plastik terbesar di samudra yang terletak antara Hawaii dan California ternyata banyak mengandung sampah bekas peralatan memancing.
Meski begitu, belum ada usaha untuk mengurangi sampah-sampah tersebut. Di bulan Maret sendiri sudah tercatat setidaknya ada 87.000 ton sampah plastik di Samudra Pasifik dan diperkirakan akan terus bertambah.
Kantung plastik
Sebuah studi yang dipublikasikan di Marine Biology pada tahun 2016 lalu menemukan fakta bahwa kantung plastik tercatat sebagai salah satu dari dua puluh jenis plastik terburuk di lautan kita. Di tahun 2014, The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memaparkan bahwa jenis sampah ini ternyata sering dimakan oleh penyu laut. Sedih banget, ya…
Makanya, girls ada baiknya kalau kita segera memangkas penggunaan kantung plastik ini. Seenggaknya dengan memakai tas belanja berbahan kain yang lebih awet dan enggak perlu menggunakan kantung plastik.
Tutup botol plastik
Menurut Project AWARE Foundation, tutup botol plastik termasuk dalam lima jenis sampah paling berbahaya di lautan. Dan umumnya, sampah tutup botol plastik sering termakan oleh binatang-binatang air dan burung laut.
Puntung rokok
Menurut studi yang dipublikasikan di BMJ Journal Tobacco Control, puntung rokok selalu menjadi salah satu jenis sampah yang kerap ditemui saat pembersihan laut setiap tahunnya. Setidaknya ada 25-50% sampah puntung rokok di lautan.
Mirisnya lagi, puntung rokok ini ternyata masih mengandung cellulose acetate, yakni jenis plastik yang berbahaya banget buat kondisi air dan lautan.
Balon
Ketika merayakan hari-hari spesial, kita pasti sering menggunakan balon untuk memperindah suasana dan dekorasi. Namun ternyata, sampah balon berbahaya untuk lingkungan.Terbukti di tahun 2015, US Fish and Wildlife Service melaporkan bahaya sampah balon terhadap burung-burung, termasuk juga binatang laut.
Dengan adanya fakta tersebut, mungkin kita bisa mengganti balon yang lucu-lucu dengan kertas yang bisa di daur ulang ketika ingin merayakan sesuatu.
Bungkus makanan
Pada laporannya di tahun 2017, Project AWARE merilis statistik tentang jenis dan jumlah sampah yang memenuhi lautan. Sampah bungkus makanan tercatat sebanyak 5,03% atau sekitar 11.015. Sementara sampah sedotan sendiri belum mencapai jumlah tersebut.
Nah, dari fakta-fakta tersebut, kita bisa mengambil pelajaran bahwa banyak jenis sampah plastik yang mengancam kelestarian lingkungan kita. Sebagai generasi yang peduli, mulai sekarang, yuk mulai biasakan diri untuk memangkas penggunaan plastik. Pakai tas belanja, tempat minum yang bisa dipakai berulang kali, enggak memakai sedotan, mengganti dengan penggunaan kertas daur ulang, dan lain-lain. Kelestarian alam ada di tangan kita. Setuju?
(Baca juga: 6 Siswa SMA di Indonesia yang Dapat Penghargaan Karena Pecahkan Masalah Sampah)
Source | : | Bustle |
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR