Seringkali kita merasa enggak nyaman di sebuah situasi. Tapi bukannya pergi dari situasi itu, kita malah memilih untuk tinggal dan menyakiti diri sendiri. Bahkan kadang kita enggak menyadari hal tersebut.
Biar enggak salah lagi, yuk, keluar dari 4 situasi yang bikin kita menyakiti diri sendiri berikut ini!
(Baca juga: 4 Tanda Kita Mencintai Diri Sendiri dan Siap Berpacaran Menurut Ahli)
Staying in bad relationship
Kita udah pacaran sama cowok kita selama tiga tahun. Di luar, kita terlihat seperti pasangan yang ideal. Sempurna banget, deh. Tapi di balik itu semua, kalau lagi berantem si pacar sering banget ngatain kita kekanakan, egois, bahkan bodoh.
Kalau marah, dia juga bisa menghilang beberapa hari tanpa kabar. Tinggal kita seorang lah yang akhirnya kebingungan sama sikap dia dan berkali-kali nge-chat atau telepon cuma untuk minta maaf.
Padahal sering banget kita merasa kesalahan bukan di pihak kita. Tapi karena kita sayang untuk putus akhirnya kita menetap di hubungan yang toxic ini, deh.
Someone defines yourself
Sejak kecil, kita memang enggak pernah ranking sepuluh besar. Beda banget sama kakak kita yang selalu jadi juara kelas. Akibatnya, kita jadi sering banget mendengar ocehan mama dan guru-guru yang mengatakan kalau kita enggak pintar dan malas belajar.
Kita juga selalu jadi si nomor dua ke mana pun kita pergi dan enggak pernah diperhitungkan. Seolah-olah ada stempel pemalas menempel di kening kita. Hiks.
I don’t like you, dear friend
Kita sebel banget nih sama salah satu sahabat kita sendiri. Soalnya dia sering bossy, ikut campur urusan kita, dan selalu merasa dirinya paling benar. Sering banget kita dibikin sakit hati dan sedih sama perkataannya.
Tapi kita enggak bisa bilang apa-apa karena dia kan sahabat. Duh! Kita takut dia marah. Akhirnya kita cuma bisa diam menahan rasa kesal karena takut persahabatan kita rusak.
It’s the end of my world
Kita suka banget nulis. Beberapa kali kita ngirim tulisan buat lomba cerpen atau karya tulis. Semua orang bilang kita pasti akan menjadi penulis hebat nantinya.
Suatu hari kita memberanikan mengirim novel tulisan kita ke sebuah penerbit. Tapi ketika dipanggil editor penerbit tersebut, dang editor bilang kalau tulisan kita masih kurang bagus, banyak yang perlu diperbaiki dan novelnya belum bisa diterbitkan.
Aaah, dunia langsung serasa hancur. Kita langsung mikir, mungkin kita emang bukan penulis yang bagus. Sejak itu, kita jadi malas menulis lagi.
Kasus-kasus ini mungkin terdengar familiar, atau jangan-jangan kita pernah mengalami salah satunya. Huhuhu. Udah yuk, masa enggak capek merasa terpuruk dan nagis terus menerus?
Ini saatnya berhenti menyakiti diri sendiri dan keluar dari keadaan yang enggak menyenangkan itu.
(Baca juga: 4 Cara yang Bisa Kita Lakukan Untuk Berhenti Menyakiti Diri Sendiri)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR