Kecemasan Akibat Pandemi
Pandemi COVID-19 dan segala hal yang enggak pasti akibatnya dapat menimbulkan beberapa dampak bagi kesehatan mental seperti depresi, stres, low mood, mudah marah dan merasa terganggu, insomnia, Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD), hingga kelelahan emosional.
Bukan hanya karena wabah, kesehatan mental juga dipengaruhi kondisi yang memaksa banyak orang untuk melakukan karantina mandiri atau tetap di rumah.
Di tengah kondisi seperti ini, cemas pun merupakan perasaan yang wajar dialami, khususnya karena angka kematian COVID-19 yang meningkat setiap harinya membuat sebagian orang jadi lebih menggunakan emosi saat mengevaluasi risiko infeksi virus.
Akibatnya, timbul rasa cemas dan resah hingga mengasumsikan bahwa kenyataan bakal lebih parah.
Untuk itu, memastikan bahwa tubuh tetap aktif disebut sebagai salah satu cara yang bisa membantu meningkatkan kesehatan mental.
Pentingnya Menjaga Tubuh Tetap Aktif
Menjaga tubuh tetap aktif akan mampu meningkatkan kesehatan mental seseorang.Karena itu ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menekan risiko depresi atau gangguan kesehatan mental lain di tengah pandemi.
Salah satunya adalah memastikan tubuh tetap aktif bergerak sekalipun masa karantina.
Kecemasan adalah emosi yang normal untuk setiap orang dan merupakan mekanisme pertahanan diri, tapi dampaknya bakal buruk kalau berlebihan karena membuat kita menderita.
Jadi kita dianjurkan agar menjaga tubuh tetap aktif, misalnya dengan berlari 15 menit per hari atau berjalan cepat 60 menit untuk menurunkan risiko depresi.
Baca Juga: Malas Berolahraga Saat Diet? Ikuti 5 Tips Ini Biar Berat Badan Tetap Bisa Turun