Pandemi Sebabkan 4 Gangguan Tidur Ini! Gimana Cara Mengatasinya?

By Salsabila Putri Pertiwi, Rabu, 28 Oktober 2020 | 13:36 WIB
Ilustrasi tidur (foto: dramabeans.com)

CewekBanget.ID - Di masa pandemi ini, banyak masalah kesehatan bermunculan.

Enggak cuma yang terkait langsung dengan COVID-19, sejumlah masalah seperti terganggunya jam tidur juga melanda sebagian besar orang.

Jika biasanya pada siang hari kita melakukan aktivitas fisik atau berinteraksi sosial, maka hal itu sebenarnya berguna dalam menjaga jam biologis tetap 'normal'.

Baca Juga: Tingkatkan Metabolisme & 5 Manfaat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur. Penting!

Jam biologis sendiri merupakan bagian penting dalam menggerakkan ritme sirkadian, yang bertanggung jawab atas waktu tidur dan bangun.

Dengan siklus yang baik, setiap perubahan dalam kehidupan tetap dapat terjaga dengan baik pula, tapi pandemi membuat jam biologis kita berantakan dengan terbatasnya aktivitas fisik dan interaksi langsung.

Para ahli juga mengamini, efek pandemi pada tidur sangat bervariasi; ada yang menghabiskan waktu dengan tidur dan yang lainnya begadang karena stres.

Seperti apa sih, pandemi memengaruhi kualitas tidur kita?

Tidur dan Bangun Terlambat

ilustrasi tidur

Selama pandemi, banyak orang mengalami perubahan waktu tidur jadi lebih malam dan bangun lebih siang.

Ini tentu ada hubungannya dengan banyak tempat kerja yang menerapkan pendidikan jarak jauh maupun bekerja dari rumah atau work from home.

Waktu yang biasanya kita gunakan untuk bepergian ke sekolah, kampus, atau kantor kini lowong dan bisa kita gunakan untuk tidur lebih lama.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Italia pada bulan Maret menemukan, banyak orang dewasa muda seperti mahasiswa hingga pekerja tidur dan bangun terlambat dengan menunda waktu bangun sekitar 40 menit.

Baca Juga: 5 Manfaat Buah Pir Bagi Kesehatan, Salah Satunya Tingkatkan Daya Tahan Tubuh!

Jam Tidur 'Disabotase'

Dalam sebuah penelitian, orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur sejak dimulainya pandemi memiliki kualitas tidur yang lebih buruk.

Hal ini semakin parah dengan meningkatnya stres, kecemasan, dan depresi.

Jika kita bangun terlalu larut atau menghabiskan terlalu banyak waktu di tempat tidur pada siang hari, tubuh mungkin belum siap untuk tidur saat kita masih bangun di jam tidur.

Jadi sebaiknya kita mengurangi waktu terlalu lama di tempat tidur, agar terbentuk hubungan yang kuat antara tempat tidur dan tidur malam.

Pasalnya, lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk bermalas-malasan di tempat tidur juga berarti lebih sedikit sinar matahari dan olahraga yang penting bagi kualitas tidur di malam hari.

Pandemi merenggut banyak aktivitas fisik yang sebetulnya kita dapatkan saat kondisi normal dan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur kita, mulai dari berjalan ke suatu tempat, naik transportasi umum, hingga berkunjung ke restoran atau kafe.

Aktivitas fisik dan paparan cahaya akan membantu kita mendapatkan tidur berkualitas tinggi dan menjaga ritme sirkadian berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Mematikan! Ini 3 Bahaya Tidur dengan Handphone di Samping Kita

Tingkat Stres yang Tinggi

Sullit tidur tak perlu khawatir, konsumsi saja beberapa makanan ini.

Meningkatnya stres akibat pandemi COVID-19 bisa menyebabkan insomnia.

Dalam sebuah studi di Cina, prevalensi insomnia lebih tinggi pada cewek muda.

Sedangkan di Amerika Serikat, sebuah survei menemukan, sebanyak 68 persen responden mengalami kesulitan tidur karena terus mengalami stres.

Orang yang biasanya terbangun di malam hari juga mengalami kesulitan untuk kembali tidur.

Jika kita enggak bisa tidur setelah 30 menit, cobalah bangun dari tempat tidur dan mengalihkan perhatian sampai merasa mengantuk, sehingga kita enggak berada di tempat tidur dengan kondisi terjaga.

Mengingat Banyak Mimpi Buruk

Pandemi COVID-19 sungguh menjadi mimpi buruk bagi banyak orang, mulai dari berjabat tangan yang enggak disengaja, terjebak di perbatasan selama karantina, dan kematian orang yang dicintai.

Di Finlandia, cewek disebut lebih sering mengalami mimpi buruk dan tingkat stres yang lebih tinggi daripada cowok.

Studi lain terhadap 3.000 orang dewasa di AS juga menunjukkan, cewek merupakan populasi paling banyak mengalami mimpi buruk di masa pandemi.

Baca Juga: Awas, Tidur Kurang dari 7 Jam Bisa Menyebabkan 5 Masalah Ini!

Menurut ahli, sebenarnya mimpi terkait COVID-19 dapat membuat kita lebih kuat menghadapi pandemi di kehidupan nyata.

Tidur dapat mendorong proses belajar dan kita semua harus mempelajari cara baru untuk berperilaku sosial, serta beradaptasi di masa pandemi ini.

(*)