Gejala Sleep Deficiency
Meski kita bisa terlelap dalam rentang waktu normal (5-20 menit), bukan berarti kita mendapatkan tidur berkualitas.
Jika kita menemukan salah satu dari gejala ini, kita mungkin mengalami sleep deficiency atau kekurangan tidur.
Misalnya saat duduk di tengah keramaian, membaca atau melakukan sesuatu yang membosankan membuat kita mengantuk dan ingin tidur.
Baca Juga: Besok Bangun Tidur Lakukan 6 Gerakan Peregangan Ini Agar Stres Hilang!
Bisa juga ketika otak enggak mendapatkan tidur restoratif, kita kesulitan berkonsentrasi atau mengingat banyak hal sehingga kita membuat banyak kesalahan dan sulit mengambil keputusan.
Mengendalikan emosi pun adalah hal pertama yang harus dilakukan saat kita enggak mendapatkan istirahat yang kita butuhkan.
Selain itu, saat kita cukup istirahat, kita enggak memerlukan kafein untuk menjalani rutinitas.
Jika kita meminum kopi, teh, atau minuman berenergi sepanjang hari, kafein dapat menyamarkan tanda-tanda kita mengalami sleep deficiency.
Pentingnya Tidur
Selain makanan dan air, tubuh kita butuh tidur.
Orang yang mengalami kekurangan tidur kronis memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, depresi, hingga cedera atau kematian akibat kecelakaan berkendara.