CewekBanget.ID - Biasanya banyak orang mengalami kesulitan tidur dan pengin bisa segera terlelap begitu kepala menyentuh bantal.
Tapi sebaliknya, ada juga orang-orang yang justru gampang banget tertidur setiap kali merebahkan tubuh.
Sebetulnya hal tersebut baik atau buruk bagi kesehatan tubuh, ya?
Baca Juga: 5 Lagu Akustik Indonesia Ini Cocok Jadi Pengantar Tidur. Wajib di Playlist!
Gangguan Tidur?
Sebetulnya, mudah tertidur bukan hal yang baik dan malah bisa jadi menandakan gangguan tidur.
Memang, jika kita mudah tertidur, bisa dikatakan kita termasuk yang beruntung karena banyak orang sulit untuk memejamkan mata mereka.
Akan tetapi, kita mungkin jadi tukang tidur dan sulit menjaga mata tetap terjaga.
Padahal kualitas tidur jauh lebih kompleks ketimbang waktu yang kita butuhkan untuk tertidur.
Kebanyakan orang butuh sekitar lima hingga 20 menit untuk tertidur, tapi ini hanya rata-rata dan setiap orang berbeda.
Kita enggak perlu khawatir jika kita berada di luar dari rentang waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, karena mungkin tidur dengan cepat merupakan hal yang normal bagi kita.
Baca Juga: Baiknya Tidur Miring ke Kiri atau Kanan Nih yang Lebih Sehat?
Kurang Tidur dan Kekurangan Tidur
Sleep deprivation (kurang tidur) dan sleep deficiency (kekurangan tidur) hampir mirip, namun enggak sama.
Sleep deprivation adalah kondisi di mana kita enggak mendapat tidur yang cukup, sedangkan kita dapat mengalami sleep deficiency karena beberapa kondisi seperti tidur di waktu yang enggak tepat, sering terbangun atau enggak tidur nyenyak, hingga memiliki gangguan tidur yang mengganggu kualitas tidur.
Jika kita tidur kurang dari enam jam dalam semalam, maka kondisi yang kita alami dinamakan sleep deprivation.
Di sisi lain, sleep deficiency agak sulit dikenali.
Gejala Sleep Deficiency
Meski kita bisa terlelap dalam rentang waktu normal (5-20 menit), bukan berarti kita mendapatkan tidur berkualitas.
Jika kita menemukan salah satu dari gejala ini, kita mungkin mengalami sleep deficiency atau kekurangan tidur.
Misalnya saat duduk di tengah keramaian, membaca atau melakukan sesuatu yang membosankan membuat kita mengantuk dan ingin tidur.
Baca Juga: Besok Bangun Tidur Lakukan 6 Gerakan Peregangan Ini Agar Stres Hilang!
Bisa juga ketika otak enggak mendapatkan tidur restoratif, kita kesulitan berkonsentrasi atau mengingat banyak hal sehingga kita membuat banyak kesalahan dan sulit mengambil keputusan.
Mengendalikan emosi pun adalah hal pertama yang harus dilakukan saat kita enggak mendapatkan istirahat yang kita butuhkan.
Selain itu, saat kita cukup istirahat, kita enggak memerlukan kafein untuk menjalani rutinitas.
Jika kita meminum kopi, teh, atau minuman berenergi sepanjang hari, kafein dapat menyamarkan tanda-tanda kita mengalami sleep deficiency.
Pentingnya Tidur
Selain makanan dan air, tubuh kita butuh tidur.
Orang yang mengalami kekurangan tidur kronis memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, depresi, hingga cedera atau kematian akibat kecelakaan berkendara.
Tips untuk Tidur Lebih Baik
Ada sejumlah tips untuk memperbaiki kebiasaan tidur kita dan mendapatkan tidur yang nyenyak.
Catat kapan kita tidur dan bangun, dan bagaimana istirahat kita pada satu hari sebab hal ini dapat memberikan info penting tentang kualitas tidur kita.
Cahaya biru dari ponsel pintar, tablet, dan TV pun dapat memaksa otak agar tetap terjaga, jadi jauhkan mata dari paparan layar perangkat elektronik, seenggaknya satu jam sebelum waktu tidur.
Baca Juga: Tips Mengubah Foundation Apapun Cocok Untuk Jenis Kulit Kita!
Kemudian jika kita tertidur dengan cepat atau enggak merasa mendapat istirahat cukup, tidurlah 15 menit lebih awal dan apabila enggak ada peningkatan setelah seminggu, majukan lagi jadwal tidur kita 15 menit.
Jadwalkan pula tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan, sebab hal ini bisa membantu mengatur jam internal tubuh kita.
Habiskan waktu di luar saat siang karena siang hari memberi tahu tubuh kita kapan waktunya bangun.
Jalan kaki, bersepeda, atau aktivitas fisik lainnya pun baik bagi kesehatan kita dan meningkatkan kualitas tidur.
Kalau masalah tidur masih terus berlanjut, sebaiknya kita berkonsultasi ke dokter.
(*)