Sulit Menerima Pujian dan 4 Tanda Kita Mengalami Imposter Syndrome!

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 21 Agustus 2021 | 12:20 WIB
Ilustrasi imposter syndrome (foto : tvN via Hancinema)

CewekBanget.ID - Apakah kita memiliki kepercayaan diri yang rendah, sering menyalahkan diri sendiri, dan merasa diri kita enggak pantas bahagia?

Atau kita mungkin tampak baik-baik saja dan berkecukupan, tapi merasa orang lain bakal membenci kita setelah mengetahui diri kita yang sebenarnya.

Sebetulnya perasaan seperti itu wajar muncul sesekali dalam hidup, tapi kalau sudah terlalu sering hingga membuat kita merasa diri kita sendiri adalah musuh dan kita enggak pernah puas terhadap diri sendiri, mungkin kita mengalami imposter syndrome.

Sindrom ini terjadi ketika kita meragukan kemampuan diri kita sendiri dan merasa pencapaian kita selama ini lebih merupakan hasil keberuntungan atau pemberian orang lain alih-alih berkat kerja keras kita sendiri.

Kalau sudah terlalu jauh, hal ini dapat menyebabkan insecurity dan mengganggu kehidupan kita.

Apa saja sih, tanda yang mungkin menunjukkan bahwa kita mengalami imposter syndrome?

Baca Juga: Apa Itu Impostor Syndrome yang Dialami Seo Dal Mi di 'Start-Up'?

Sulit Menerima Pujian

Saat dipuji atau diapresiasi oleh orang lain, apakah kita bereaksi dengan menolak pujian tersebut, atau bahkan merasa takut dan marah?

Kesulitan menerima pujian bisa jadi merupakan gejala kita mengalami imposter syndrome.

Soalnya, kita merasa segala hal yang kita lakukan enggak pantas dipuji, atau kita merasa keberhasilan kita merupakan pemberian dari orang lain.

Jadi kata-kata sanjungan terhadap keberhasilan kita justru terdengar seperti sesuatu yang menyakitkan.

Merasa Enggak Pantas Bahagia

Drama 'Doom at Your Service'

Kita seakan-akan memusuhi diri sendiri dan menganggap diri kita enggak pantas bahagia atau sukses.

Setiap kali kita merasa sedikit gembira, kita cenderung mengingatkan diri sendiri kalau hal yang kita capai enggak patut dirayakan dan kita masih harus terus mengejar target.

Kita juga kerap kesulitan saat diminta untuk menyebutkan kelebihan atau hal baik yang kita miliki, karena kita merasa diri kita hanya memiliki kekurangan yang akan membuat orang lain enggak menyukai kita.

Baca Juga: Raisa Andriana: Supaya Lebih Pede, Be Kind to Yourself Everyday!

Mempertanyakan Kemampuan Diri

Kita kerap mempertanyakan kemampuan diri kita sendiri.

Bahkan sebelum mencoba sesuatu, kita keburu enggak percaya diri dan menilai diri kita enggak akan sanggup melakukannya.

Ketika kita berhasil, kita justru menganggap kesuksesan itu datang dari orang lain atau diberikan kepada kita hanya sebagai bentuk belas kasihan.

 

Menetapkan Standar Terlalu Tinggi

Nah, apakah kita sering menetapkan standar yang begitu tinggi bagi diri sendiri?

Misalnya, kalau nilai kita di sekolah pada semester ini ada yang kurang dari angka 90, kita akan betul-betul menyalahkan diri sendiri.

Atau, kalau angka tersebut sudah tercapai, kita enggak lantas gembira dan langsung menganggap diri kita seharusnya bisa melampaui standar yang kita tetapkan tersebut.

Pada akhirnya, kita enggak pernah merasa puas dan lebih sering menyalahkan diri sendiri karena merasa enggak mampu memenuhi standar tinggi yang kita tetapkan.

Baca Juga: 6 Manfaat Ini Bakal Kita Rasakan Ketika Lebih Sering Tersenyum, Lho!

Berpikir Negatif terhadap Hubungan dengan Orang Lain

Kecenderungan memusuhi diri sendiri pada akhirnya membuat kita juga terbiasa memandang hubungan dengan orang lain sebagai sesuatu yang negatif.

Misalnya, kita berpikir kalau diri kita enggak bakal membuat keluarga bangga, atau pacar kita mungkin saja enggak betul-betul menyayangi kita.

Padahal pemikiran tersebut hanya skenario di dalam kepala kita yang bahkan enggak terbukti kebenarannya.

Kalau kita mengenali tanda-tanda tersebut atau perilaku lainnya pada diri kita yang mengarah pada kecenderungan imposter syndrome, kemudian kita enggak tahu harus bagaimana untuk mengubahnya, sebaiknya berkonsultasilah dengan psikolog atau ahli, ya.

 

(*)