CewekBanget.ID - Apakah kamu termasuk orang yang rentan merasa cemas dalam berkegiatan sehari-hari, girls?
Ada kabar gembira!
Ternyata, menurut penelitian, justru orang yang rentan cemas dan cenderung berpikir negatif malah lebih sehat dibandingkan orang yang biasa-biasa aja, lho!
Enggak percaya? Berikut 5 alasan kenapa orang yang rentan cemas justru lebih sehat seperti yang dilansir dari Yourtango.com!
Baca Juga: Ternyata Gini 4 Ciri Orang yang Suka Berpikir Negatif. Kamu Termasuk?
1. Menarik diri saat sedang sedih
Saat kita mengalami sesuatu yang buruk seperti putus cinta, atau berduka karena kehilangan orang yang kita cintai, sangatlah wajar jika kita menarik diri dari dunia, memilih bersembunyi di balik selimut, dan berbaring di tempat tidur hanya dengan Netflix dan sesekali mesen jajanan lewat aplikasi ojek online.
Tapi ada satu hal yang menarik, para ilmuwan saraf telah menemukan bahwa ketika kita mundur dengan cara ini, otak kita memberi tahu tubuh kita untuk masuk ke bentuk hibernasi yang sangat diperlukan.
Itu melakukan apa yang perlu dilakukan agar kita sembuh dan membantu kita merasa lebih kuat dari sebelumnya nih, girls!
2. Menangis
Enggak sedikit orang yang rentan mengalami kecemasan yang juga mudah menangis.
Untungnya ada fakta unik dan baik di balik tangisan kita.
FYI, air mata menghilangkan racun (termasuk hormon stres), membunuh bakteri, dan menjaga selaput lendir tetap lembap dan terlumasi, sehingga membuat penglihatan kita lebih baik dari sebelumnya.
Tahu kan gimana perasaan tenang yang luar biasa setelah beberapa kali menangis? Ada biologi di baliknya!
Menangis menjernihkan perspektif kita dalam lebih dari satu cara.
3. Merasa bosan banget
Ketika kita masih kecil, mungkin kita sering mengeluh kepada orang tua karena merasa bosan.
Padahal, saat udah gede, kita justru malah merindukan masa-masa kecil kita di mana kita masih punya banyak waktu luang untuk bermain dan istirahat.
Ternyata, kita merindukannya dengan alasan yang bagus.
Seorang ilmuwan menemukan pola aneh dalam aktivitas otak kita ketika kita enggak melakukan tugas tertentu.
Ia menyebut pola ini sebagai Default Mode Network (DMN). Saat ini para ahli saraf percaya bahwa DMN memainkan peran penting dalam ide artistik, pemikiran baru, dan perasaan diri kita.
Singkatnya, ketika kita merasa bosan, kita mungkin berada di jalur yang tepat untuk mendapatkan ide cemerlang.
4. Saat merasa kesepian
Baca Juga: 5 Gejala Kecemasan yang Harus Segera Ditangani Dokter. Jangan Abai!
Ada perbedaan nyata antara merasa kesepian dan menikmati kesendirian.
Dalam hiruk-pikuk zaman kita yang selalu terhubung, sekarang kita perlu mengingat lebih dari sebelumnya bukan cuma bagaimana memutuskan hubungan, tapi bagaimana caranya menyendiri, menikmati kesendirian tanpa merasa "kesepian".
Menikmati kesendirian dapat membuat otak kita melakukan "reboot", membantu meningkatkan produktivitas, dan memecahkan masalah dengan lebih mudah.
5. Saat kecemasan melanda
Kecemasan adalah sesuatu yang kita semua alami dalam satu atau lain bentuk.
Kecuali kita memang menderita gangguan kecemasan, kecemasan sehari-hari justru dapat membantu mendorong kita menguji batasan, mendorong diri sendiri, dan lebih siap menghadapi kesulitan.
Astronot Chris Hadfield menyebut hal ini sebagai kekuatan dari berpikir negatif, dan dia benar.
Daripada memandang perasaan negatif ini sebagai penghalang, kita harus mulai melihat bagaimana emosi alami dan normal ini membantu kita dengan cara yang sangat nyata setiap hari.
(*)
Baca Juga: 4 Cara Efektif Menghilangkan Rasa Cemas, Bisa Dilakukan di Rumah!