"Bagaimana kau bisa tahu? Aku tidak pernah melihatmu," tanyaku heran.
"Ha-ha-...aku bisa melihatmu di mana saja," jawabnya sambil menunjukkan senyumnya yang lebar.
"Tapi kini aku penasaran, bagaimana keadaan pesta saat ini," lanjutku.
"Kita akan lihat nanti setelah kau membersihkan mukamu yang mengerikan itu! Ha-ha-ha..."
Aku tersenyum malu.
***
Kulihat Rose tersungkur dan terduduk di atas lantai sambil menangis dikelilingi oleh orang-orang di pesta itu. Naura tersenyum dengan perasaan puas bersama Syafira setelah berhasil mendorong Rose.
"Rose!" seruku menghentikan aksi Naura yang hendak menendang tubuh Rose.
"Hentikan!" seruku pada Naura, mengalihkan pandangan semua pasang mata ke arahku. Aku berlari ke arah Rose dan berusaha menolongnya.
"Lepaskan aku!" serunya sambil menepis tanganku yang hendak membantunya untuk berdiri.
"Jasmine, kaukah itu?" tanya Syafira. Aku lalu menatapnya tajam.
"Iya, ini aku! Kenapa kau memperlakukan Rose seperti ini di rumahnya sendiri?! Bukankah kalian adalah sahabatnya?!" seruku pada mereka.