Membeli Waktu

By Astri Soeparyono, Sabtu, 11 Mei 2013 | 16:00 WIB
Membeli Waktu (Astri Soeparyono)

Andre

            Wajah bingung Ika itu bercampur ekspresi yang tidak dapat kumengerti. Lalu kenapa ada sedikit warna pink yang perlahan menjalar ke seluruh wajahnya?

            Jangan membuatku berharap!

            Bertahun-tahun aku memerhatikan dia. Ika selalu serombongan dengan Lila, yang membuat semua orang heboh dengan keagresifannya mendekatiku. Tampaknya dia berpikir kalau tatapan diam-diam yang kucuri itu ditujukan untuknya. Sehingga akhirnya semua orang salah paham, termasuk Ika. Namun sore ini puncaknya. Saat Lila terang-terangan, aku menyelesaikannya. Kukatakan sejujurnya, bahwa aku menyesal telah memberi sinyal yang salah pada Lila. Bahwa aku sudah mencoba menjelaskan dari awal dengan menghindarinya. Bahwa aku menyukai sahabatnya, Ika. Lalu aku berharap dirinya tak marah karena ini. Berharap pula dia bisa membantuku. Tapi Lila hanya melangkah pergi, lunglai dengan raut sakit hati. Dirinya tetap memilih menjadi hambatan bagiku.

             Gue perlu jujur ama elo, Ka," ucapku. Aku mengumpulkan semua keberanian. "Gue selalu perhatiin elo. Itu makanya Lila salah sangka. Gue tadi juga jujur sama Lila soal perasaan gue ke elo. Gue enggak tahu entar dia bakal gimana ama elo. Cuma gue berharap elo enggak menjauhi gue karena ini. Elo selalu beda di mata gue. Kalau gue jelaskan dengan kata-kata, elo akan bilang gue gombal. Gue enggak berharap apa-apa. Ini gue yang mencoba jujur apa adanya."

            Aku kehabisan napas mengucapkan semua kata-kata barusan dengan cepat. Mataku tak lepas dari wajah Ika. Matanya terbelalak, namun rona itu makin jelas. Dia memalingkan wajahnya sedikit, yang membuatku makin gila lagi, karena dia terlihat sangat cantik. Kemudian bibir itu perlahan berkembang dan Ika tersenyum! Tersenyum malu tapi geli lalu mulai tertawa kecil geli!

            Saudara-saudara, dia tersenyum!

            "Lo tau, enggak, Dre, barusan elo juga cute banget," ucap Ika di sela tawanya.

            Tanda baikkah ini? Senyum dan jawabannya?

***