Dia, Perjalanan dan Mati Kutu

By Astri Soeparyono, Sabtu, 16 Maret 2013 | 16:00 WIB
Dia, Perjalanan dan Mati Kutu (Astri Soeparyono)

"Drian... aku enggak bisa nyeberang."

Kali ini giliran Adrian yang diam. Dia juga menatapi jalanan yang siang itu memang ramai.

Rachi menoleh dan menatap Adrian dengan wajah heran. "Kenapa?"

"Aku juga enggak bisa nyeberang."

"HAH?" Rachi tertawa. "Aku enggak nyangka kalau kita sama-sama takut nyeberang."

Senyum terlihat di wajah cowok kelas 1 SMA itu. Tampak bahagia dengan segala kebisingan di pinggir jalan itu.

"Adrian... kalau kamu adalah kaum yang takut nyeberang sepertiku, berarti kamu tahu, dong, cara nyebrang paling aman?"

Rachi dan Adrian saling berpandangan dengan senyum yang sama-sama merekah. Mereka tengah memikirkan hal yang sama. Kemudian, keduanya bebicara hampir berbarengan, "Nunggu orang nyeberang, terus ikutan nyeberang bareng!"

Gelak tawa terdengar di pinggir jalan dengan sinar matahari cukup terik. Kedua orang itu terlihat akrab. Dua orang yang biasanya saling terdiam, kini menemukan untaian tali yang mengikat keduanya.

**

"Yap! Beres juga!" Rachi menyimpan buku-buku yang baru saja ia kerjakan karena ada PR. Malam itu, ia berniat tidur, tapi sesuatu membuatnya mengurungkan niat.

"Benda itu," gumamnya saat melihat mp3 player yang tergeletak di atas tempat tidurnya. Ia tersenyum, lalu mengambil benda berwarna putih itu. Dua bagian earphone segera ia pasang di telinga. Musik bernuansa oriental mulai bergema dalam pikirannya.