Selena Gomez, salah seorang co-producer Thirteen Reasons Why juga menyampaikan hal yang sama.
“Kami ingin menyampaikannya sejujur mungkin. Dan kami ingin membuat sesuatu yang bisa menolong orang lain, karena bunuh diri seharusnya enggak pernah menjadi pilihan,” ujar Selena.
Dr. Rona Hu, psikolog yang menjadi konsultan untuk serial ini menjelaskan kalau kadang remaja memang sulit untuk membuka diri dan menceritakan masalahnya.
“Ketika remaja membutuhkan bantuan, kadang mereka mendorong jauh-jauh keinginan itu. Hannah misalnya. Dia membutuhkan bantuan, tapi dia tidak tahu bagaimana cara meminta bantuan,” jelas Dr. Rona Hu.
Inilah yang ingin disasar oleh Thirteen Reasons Why. Yaitu agar semakin banyak yang akhirnya berani membuka diri dan mencari bantuan. Sehingga enggak memendam sendiri semua masalah, yang akibatnya bisa bikin depresi.
(Baca di sini curhat cewek yang pernah mencoba untuk bunuh diri karena depresi saat SMA)
Highlight utama serial ini adalah bunuh diri yang dilakukan Hannah. Dan bunuh diri ini tentunya bukan hal yang bisa dianggap sepele.
Dr. Helen Hsu, psikolog klinis yang juga menjadi konsultan untuk seri ini menyebutkan fakta yang mencengangkan.
“Ada statistik yang bilang kalau dalam satu kasus bunuh diri, setidaknya akan ada enam orang yang terkena dampaknya,” jelas Dr. Helen Hsu.
Dr. Rona Hu menambahkan, “Orang yang berisiko tinggi untuk bunuh diri, jika seseorang yang dikenal memutuskan untuk bunuh diri, ini akan mempengaruhi mereka.
Begitu juga dengan orang yang dekat dengan dia. Akan timbul rasa bersalah dan cenderung menyalahkan diri sendiri, sehingga akan membuat dia jadi depresi juga.”