Ketika menjadi mahasiswa, salah satu hal yang terpikirkan ketika mendengar kata asisten dosen atau asdos adalah: keren!
Gimana enggak? Selain karena enggak semua mahasiswa bisa menjadi asdos, asdos memang identik dengan mahasiswa super pintar dan bertanggung jawab sehingga dipercaya oleh dosen sebagai asistennya.
Apalagi ada beberapa keuntungan yang kita dapatkan ketika menjadi asdos, seperti bisa menambah uang jajan, menambah kenalan dengan adik kelas dan juga kamu bisa mengulang kembali materi-materi di perkuliahan yang sudah pernah kamu ambil.
Namun dibalik kata ‘keren‘ itu, ternyata menjadi asisten dosen itu juga enggak gampang, lho.
Nah, biar makin tahu apa sih tugas dari asdos dan apa sih suka-dukanya saat menjadi asdos, yuk kenalan dengan asdos dari jurusan psikologi Universitas Atma Jaya Jakarta, Jessica Putri Wijaya (21).
(Baca juga: Cerita Mahasiswa Kedokteran tentang Suka Duka Kuliah di Jurusan Kedokteran)
Aku udah jadi asdos dari semester semester 6 sampai sekarang aku udah di semester 7.
Mata kuliah yang aku asdosin namanya mata kuliah psikologi eksperimen.
(Baca juga: Begini Pengakuan Mahasiswa Soal Kuliah di Unika Atma Jaya)
Hmm... kenapa aku tertarik jadi asdos karena sebelumnya aku pernah punya pengalaman diajar oleh asdos yang enak dan yang enggak enak.