Baca Juga: Membuang Barang yang Menumpuk Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental. Kok Bisa?
Barang-barang yang biasanya dikumpulkan sangat beragam, tapi yang paling umum adalah tumpukan majalah atau koran, kantong-kantong plastik, sisa makanan, kardus, foto, alat-alat rumah tangga, makanan, dan pakaian.
Seringkali barang yang dikumpulkan sebetulnya enggak berharga atau memang sampah yang seharusnya dibuang, dengan alasan sentimental seperti benda-benda yang dikumpulkan memiliki kenangan tertentu atau sayang untuk dilepas.
Namun perilaku ini juga sering berkaitan dengan kebiasaan membeli barang secara kompulsif, mengumpulkan barang-barang gratis seperti selebaran atau pamflet, atau mengumpulkan barang-barang yang dianggap unik meskipun bagi orang lain enggak penting.
Baca Juga: Viral Menimbun Sampah di Kamar Kos, Hoarding Disorder Nih Namanya!
Sementara itu, hoarding juga dikategorikan sebagai kelainan mental, yaitu hoarding disorder.
Perilaku ini lebih umum ditemukan pada mereka yang mengalami gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, dan ADHD.
Beberapa faktor lain yang juga berkaitan dengan hoarding adalah paranoid, ketergantungan alkohol, skizofrenia, dan menghindari interaksi sosial (avoidant).
Jadi bedakan antara hoarding dan koleksi ya, girls!
Segera pula konsultasi ke psikolog atau ahlinya kalau kita menemukan gejala hoarding disorder pada diri kita atau orang lain.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR