CewekBanget.ID - Kesedihan dan perasaan duka bukan sesuatu yang datang dan pergi begitu saja.
Setelah dilanda kesedihan, kita mungkin mengalami beberapa tahap psikologis dulu sebelum dapat menerima kenyataan, termasuk menolak dan marah atas hal yang telah terjadi.
Inilah yang disebut dengan tahap-tahap kesedihan (stages of grief); kita enggak harus selalu melalui seluruh tahap ini dan enggak semuanya terjadi secara runut, tapi bukan hal yang aneh apabila kita melalui beberapa tahap kesedihan ini.
Kita mungkin lazim mengetahui 5 tahap dalam kesedihan (5 stages of grief) seperti yang dirumuskan oleh Elisabeth Kübler-Ross, tapi ada pula teori lain yang menyebut kalau terdapat 7 tahap yang biasanya dilalui seseorang ketika berduka.
Melansir Healthline, apa saja 7 tahap dalam kesedihan yang mungkin terjadi ketika kita mendapat kabar duka?
Baca Juga: 3 Tipe Zodiak Mengatasi Rasa Galau dan Sedih Karena Putus Cinta
Keterkejutan (Shock) dan Penyangkalan (Denial)
Tahap pertama yang lazim dilalui seseorang ketika sedih atau berduka adalah terkejut (shock) dan menolak kenyataan (denial).
Di sini kita enggak percaya atau menolak percaya bahwa kita baru saja mendapat kabar buruk, dilanda kesedihan, atau berduka.
Kita mungkin mengalami ini saat baru saja putus, mendengar kabar yang enggak diinginkan, atau ketika orang yang kita kenal meninggal dunia.
Sadar atau enggak, barangkali kita menyangkal karena hendak mengurangi perasaan nyeri secara emosional dan enggak mau membayangkan hidup di masa depan setelah kehilangan sesuatu atau seseorang yang berharga bagi kita.
Penyangkalan ini sendiri bukan usaha untuk berpura-pura kalau kehilangan itu enggak ada, tapi lebih merupakan upaya kita menyerap dan memahami apa yang sebetulnya sedang terjadi, apa lagi jika sesuatu terjadi secara mendadak.
Nyeri (Pain) dan Rasa Bersalah (Guilt)
Lagi-lagi, enggak semua orang mengalami tahap ini.
Kalau kabar sedih atau duka sudah betul-betul mengguncang kita, mungkin kita merasakan kehilangan atau kesedihan tersebut sebagai sesuatu yang enggak tertahankan.
Bukan hanya itu, perasaan bersalah pun menyergap kita karena kita menganggap diri sebagai beban bagi orang lain gara-gara perasaan dan kebutuhan kita selama berduka.
Kemarahan (Anger) dan Tawaran (Bargaining)
Belum sepenuhnya pulih dari kesedihan, bisa jadi perasaan bersalah dan sakit hati membuat kita marah terhadap situasi yang menimpa kita.
Ini masih akibat kita belum bisa sepenuhnya menerima kenyataan dan merasa enggak nyaman dengan kondisi emosional kita setelah kejadian buruk.
Selain itu, kemarahan juga bisa terjadi karena sebetulnya kita takut menghadapi situasi saat ini dan kehilangan lebih banyak lagi jika kita menerima hal yang sudah terjadi.
Kemudian kita akan memohon kepada Tuhan atau siapa pun yang berkuasa di benak kita untuk mengubah nasib.
Kita merasa rela melakukan apa saja asalkan kejadian buruk yang menimpa kita atau orang yang kita sayangi bisa diangkat.
Depresi (Depression)
Sebagian orang sangat rentan terkena depresi ketika mendapat kabar sedih atau duka yang sangat mengguncang.
Ketika kemarahan kita enggak dapat tersalurkan dan enggak berbalas, kita pun jadi mengisolasi diri dan menutup diri dari semua orang.
Tahap depresi adalah tahap ketika kita mulai menyadari kalau kesedihan dan perasaan duka sudah enggak bisa dihindari lagi dan kejadian yang kita alami nyata adanya.
Di tahap ini, kita mungkin merasa sangat kesepian, tapi kita juga memberi kesempatan pada diri sendiri untuk melakukan refleksi terhadap kejadian tersebut.
Baca Juga: Cuma Bad Mood atau Ternyata Depresi? Kenali Dulu Tanda-Tandanya!
Kebangkitan (The Upward Turn)
Kalau kita berhasil melewati tahap depresi dengan baik, kita akan menemui tahap ketika kita mulai bisa bangkit lagi.
Tahap ini membuat kita lebih tenang dan rileks setelah menghadapi kemarahan dan perasaan sakit saat baru mendapat kabar buruk.
Meski belum sepenuhnya menerima kenyataan, di sini kita sudah enggak mengelak kalau hal yang sudah terjadi enggak bisa dikembalikan lagi ke kondisi awalnya.
Baca Juga: Recommended! Film Animasi Studio Ghibli yang Ceritanya Sedih Banget
Rekonstruksi (Reconstruction) dan Bekerja (Working Through)
Tahap ini menunjukkan kalau kita sudah siap untuk mulai menyusun diri kita yang sempat berantakan akibat kesedihan.
Kita mulai kembali melakukan rutinitas sebelum berduka, serta berusaha mengembalikan diri kita yang dulu.
Ada beberapa orang yang berhasil melewati tahap ini, meski ada pula yang akhirnya jatuh kembali ke tahap-tahap sebelumnya karena masih dirundung kesedihan.
Penerimaan (Acceptance) dan Harapan (Hope)
Inilah tahap terakhir dalam kesedihan yang kita alami.
Kita akhirnya mulai dapat menerima kenyataan bahwa sesuatu telah terjadi dan enggak mungkin diubah kembali, serta menerima kalau kesedihan atau duka itu pasti ada.
Penerimaan ini enggak selalu datang sekaligus; bisa jadi kita butuh waktu untuk pelan-pelan menerima situasi dan hal itu wajar banget kok, girls.
Di tahap ini pula kita mulai membuka celah bagi harapan untuk masa depan yang lebih baik.
(*)
Source | : | Healthline,Very Well Mind |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR