CewekBanget.ID - Selama ini mungkin banyak dari kita yang cuma concern sama GERD atau gastritis, penyakit yang berkaitan sama lambung ya, girls.
Padahal ada jenis kanker yang dapat menyerang lambung yang perlu kita waspadai!
Faktanya, kanker lambung enggak menimbulkan gejala di stadium awal. Penderitanya baru akan menyadari kalau dirinya terkena kanker lambung pada saat udah stadium lanjut seperti yang dikutip dari Grid Health.
Lantas, apa yang bisa jadi patokan bagi kita untuk menyadari apakah kita terkena kanker lambung atau enggak?
Baca Juga: Asam Lambung Naik? Segera Konsumsi 5 Makanan Ini Buat Mengatasinya!
FYI, faktor risiko kanker lambung kebanyakan diderita oleh pasien berusia 60-80 tahun dan disebabkan oleh Helicobactor pylori, rokok, obesitas, makanan yang diproses atau diasinkan, dan genetika.
"Penyebab meningkatnya risiko kanker lambung secara kondisi medis karena adanya infeksi helicobacter pylori pada lambung, metaplasia usus, atrophic gastritis kronis, anemia pernisiosa, ataupun polip lambung," ucap Prof. Aru. Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP dalam webinar Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bersama Taiho Pharma Singapore PTE. LTD. bertajuk “Penyakit Lambung Biasa atau Kanker Lambung?” (16/11/2020) melalui Grid Health.
Sedangkan secara genetik, penyebab meningkatnya risiko kanker ini adalah jika ibu, ayah, kakak atau adik memiliki kanker gaster, golongan darah A, Li-fraumeni syndrome, familial adenomatous polypsis (FAP) dan hereditary nonpolyposis colon cancer.
“Diagnosis dan terapi pada stadium dini tentunya diharapkan akan memiliki tingkat keparahan dan prognosis yang lebih baik ketimbang bila dideteksi dan diterapi ketika sudah masuk stadium lanjut.
Selain itu, gejala yang perlu diwaspadai adalah hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, nyeri perut, tahi lalat membesar dan meradang, perdarahan di waktu enggak lazim atau lama serta BAB, hingga batuk berdarah.
Prof. Aru Sudoyo menjelaskan enam situasi yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker lambung. Langsung kepoin di bawah ini, yuk!
Baca Juga: 3 Buah yang Sebaiknya Dihindari oleh Penderita Asam Lambung!
Situasi pertama adalah adanya nyeri perut atau abdomen yang awalnya terasa ringan, namun karena sibuk sehingga enggak diperhatikan, dan enggak hilang dengan makan, sehingga lama kelamaan nyeri semakin berat sampai enggak tertahankan.
“Gejala yang paling sering dari kanker lambung (antara 60%- 90%) mirip sakit maag,” ucap Prof. Aru.
Situasi kedua adalah di mana seseorang mulai sulit menelan makanan, dan ini terjadi bila tumor berlokasi di daerah kardia atas, maka akan terjadi penyempitan.
Makanan terasa "tersangkut" di daerah dada, terpaksa minum air yang banyak, namun kemudian akan naik balik ke atas atau juga disebut dengan "gastroesophageal reflux" atau GERD.
Situasi ketiga adalah rasa mual dan muntah saat waktu makan. Hal ini terjadi bila tumor terletak dekat dengan jalan masuk ke usus halus atau pylorus.
Hambatan lewatnya makanan akan mengirim sinyal ke otak bahwa makanan "harus dikembalikan ke atas".
Situasi keempat adalah semakin merasa cepat kenyang dengan terisinya ruang lambung oleh tumor, sehingga semakin sedikit makanan yang bisa masuk ke dalam tubuh.
Hal ini terjadi terutama pada kanker lambung jenis “difus” di mana sel-sel tumor mengambil permukaan luas lambung, sehingga elastisitas lambung berkurang.
Situasi kelima terjadi penurunan berat badan secara drastis, bisa karena sulitnya makanan turun atau karena muntah, serta makanan dan nutrisi akan berkurang.
Situasi keenam adalah mulai terjadi perdarahan, di mana tumor atau kanker udah menembus lapisan dalam lambung.
Bila perdarahan masih sedikit, enggak menampakkan adanya gejala. Namun pada perdarahan besar, berakibat pada hematemesis atas atau melena bawah dengan gejala anemia.
Itu tadi beberapa kondisi yang menandakan seseorang telah menderita kanker lambung. Mulai sekarang, jangan diabaikan kalau kita merasakan beberapa gejala di atas ya, girls!
(*)
Baca Juga: Ketiak Terasa Nyeri? Kenali 5 Penyebabnya, Termasuk Kanker Payudara!
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR